iklan
“Jika perang di Gaza terus berlanjut, kemungkinan besar lebih banyak orang yang meninggal karena kelaparan dibandingkan perang,” kata Mustafa.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan makanan, obat-obatan, air dan listrik ke daerah kantong yang terkepung, katanya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Selasa bahwa negara-negara Arab tidak tertarik untuk terlibat dalam pembangunan kembali Gaza jika daerah kantong itu akan “diratakan” lagi dalam beberapa tahun.

Mustafa mengatakan upaya rekonstruksi akan memerlukan dana sangat besar. Dia juga mengatakan uang tidak akan menyelesaikan masalah Gaza, dan menambahkan bahwa hal itu memerlukan solusi politik.

Dana Investasi Palestina di Ramallah adalah bagian dari Otoritas Palestina di Tepi Barat yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, yang diusir dari Gaza oleh Hamas dalam perang saudara singkat pada 2007.

Israel mengatakan kampanyenya bertujuan untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera Israel.

Amerika Serikat menyatakan ingin melihat Tepi Barat dan Gaza bersatu kembali di bawah pemerintahan yang dipimpin Palestina setelah perang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak peran pemerintahan Palestina.

Ketika ditanya apa peran Hamas di masa depan, Mustafa mengatakan "cara terbaik ke depan adalah menjadi seinklusif mungkin". (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait