iklan
"Itu semua adalah bagian dari tujuan pendudukan Israel untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni; kelanjutan dari genosida yang dilakukan di Jalur Gaza,” tulis Universitas Birzeit melalui akun @BirzeitU di platform X.

Universitas Birzeit mengutuk serangan brutal dan pemboman tersebut.

Pemboman kampus Universitas Al-Israa oleh pendudukan Israel di selatan kota Gaza terjadi setelah tujuh puluh hari pendudukan menduduki kampus tersebut. Tentara Israel telah mengubahnya menjadi markas dan barak militer untuk pasukan mereka.

Video detik-detik peledakan kampus Universitas Al-Israa yang diunggah akun @BirzeitU pada 18 Januari telah ditonton sebanyak 2 juta kali.

Universitas Birzeit juga menyebut bahwa penghacuran Universitas Al-Israa secara brutal oleh Tentara Israel juga telah menghancurkan sebuah museum yang didirikan oleh Universitas Al-Israa.

Ironisnya, museum yang menyimpan lebih dari 3.000 artefak langka itu dan dijarah oleh pasukan Israel.

Israel kini menghadapi sidang gugatan Genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional atau ICJ di Belanda. (*)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images