iklan
Para pejabat Israel telah berulang kali menuduh para pejuang Hamas melakukan pemerkosaan berkelompok, mutilasi alat kelamin dan melakukan tindakan seksual dengan anak-anak dan mayat selama serangan itu.

Kendati demikian, Israel menolak penyelidikan independen PBB untuk membuktikan tuduhan kejahatan seksual tersebut.

Hamas menolak tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut dimaksudkan untuk “menjelekkan” Hamas.

Pada Minggu, Hamas mendesak “penghentian segera agresi Israel di Gaza, kejahatan dan pembersihan etnis yang dilakukan terhadap seluruh penduduk Gaza.”

Dan kelompok tersebut mengatakan mereka menolak segala upaya internasional dan Israel untuk menentukan masa depan Gaza pascaperang.

“Kami menekankan bahwa rakyat Palestina mempunyai kapasitas untuk memutuskan masa depan mereka dan mengatur urusan dalam negeri mereka,” kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa “tidak ada pihak di dunia ini” yang berhak mengambil keputusan atas nama mereka.

Hamas menunjuk asal mula sejarah konflik tersebut, dengan mengatakan “pertempuran rakyat Palestina melawan pendudukan dan kolonialisme tidak dimulai pada 7 Oktober, namun dimulai 105 tahun yang lalu, termasuk 30 tahun kolonialisme Inggris dan 75 tahun pendudukan Zionis.”

Kelompok tersebut mengatakan mereka ingin “meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel secara hukum” atas penderitaan yang ditimbulkannya terhadap rakyat Palestina. (*)


Sumber: tempo.co.id

Berita Terkait



add images