iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Yahya Saree, Juru bicara Houthi mengkonfirmasi setidaknya satu rudal ditembakkan dari Yaman pada Rabu sore, 24 Januari 2024, hingga menghantam sebuah kapal perang Amerika Serikat dan memaksa dua kapal komersial berbendera Negeri Abang Sam harus mundur. US Central Command mengklaim seluruh rudal-rudal yang masuk sudah berhasil ditembak jatuh

Houthi adalah kelompok Islam aliran syiah yang mengendalikan wilayah barat Yaman, termasuk Ibu Kota Sana’a. Kelompok Houthi sejak akhir Oktober 2023 telah mencoba menembak kapal-kapal yang ada sangkut-pautnya dengan Israel sebagai bentuk dukungan pada warga Gaza. Setelah tentara Inggris dan Amerika Serikat memborbardir Yaman pada awal bulan ini, kelompok Houthi memperluas aturan untuk tidak mengizinkan masuknya kapal dagang dari Amerika Serikat dan Inggris. 

“Sebuah bentrokan terjadi hari ini dengan beberapa kapal penghancur dari Amerika Serikat dan kapal perang di teluk Aden serta Bab al-Mandab, saat kapal-kapal tersebut memberikan perlindungan pada dua kapal komersial Amerika Serikat,” kata Saree.  

Bentrokan terjadi selama dua jam yang langsung menyasar sebuah kapal perang Amerika Serikat hinggga membuat dua kapal dagang mundur. Beberapa rudal balistik Yaman menghantam sejumlah target meskipun ada beberapa upaya untuk mencegat rudal-rudal balistik tersebut.  

CENTCOM, yang bertanggung jawab atas militer Amerika Serikat di wilayah Aden, membenarkan telah terjadi bentrok antara Houthi dengan kapal-kapal berbendera Amerika Serikat yang sedang transit di Teluk Aden.      

“Salah satu rudal jatuh ke laut, dua rudal lainnya berhasil kami tangkis dan satu rudal kami tembak balik oleh USS Gravely. Tidak ada laporan korban luka-luka atau kapal yang rusak,” demikian keterangan CENTCOM.  

Di tempat terpisah, kelompok Houthi di Yaman memerintahkan staf dari Amerika Serikat, Inggris dan PBB serta beberapa pegawai dari organisasi kemanusiaan yang berkantor di Ibu Kota Sana’a, agar angkat kaki dari Yaman dalam tempo sebulan. Permintaan ini dicantumkan dalam sebuah dokumen tertulis dan disampaikan otoritas Houthi pada Rabu, 24 Januari 2024.  (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images