Di awal pidatonya, Erdogan mengatakan bahwa perkembangan di Gaza sejak 7 Oktober telah melampaui apa yang bisa ditoleransi, dan menekankan dedikasi Turki untuk memastikan bahwa “pembunuh massal” yang sudah dinilai berdasarkan hati nurani umat manusia, bertanggung jawab berdasarkan hukum internasional.
Dia juga menyatakan penyesalannya atas kegagalan dunia Islam, dengan populasi sekitar 2 miliar jiwa, dalam memenuhi kewajibannya untuk “persaudaraan sejati terhadap rakyat Palestina.”
Mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), Israel melanjutkan serangan gencarnya di Jalur Gaza di mana setidaknya 30.960 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 72.524 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di ICJ. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (*)
Sumber: tempo.co