JAMBIUPDATE.CO,- Pejabat senior Hamas, Hossam Badran, menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza dengan mengancam akan terus memerangi kelompok Palestina tersebut.
“Netanyahu adalah pihak yang menghalangi semua putaran dialog sebelumnya ... dan jelas bahwa dia masih tetap menghalanginya,” kata Badran, Jumat
Mediator dari Mesir, Amerika Serikat dan Qatar telah menunggu tanggapan Hamas terhadap proposal untuk menghentikan pertempuran di Gaza selama 40 hari dan menukar sandera dengan tahanan Palestina. Usulan tersebut, kata ketua Hamas Ismail Haniyeh, sedang dipertimbangkan oleh kelompoknya dengan “semangat positif”.
Kendala utama dalam perundingan adalah Hamas menuntut gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Sementara Netanyahu berkata Israel akan melancarkan operasi militer besar-besaran di kota Rafah bagian selatan, yang dipenuhi warga sipil yang mengungsi.
Netanyahu bersikeras untuk mengirim pasukan darat ke Rafah meskipun AS dan para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyuarakan kekhawatiran mereka atas keselamatan 1,2 warga sipil Gaza yang berlindung di sana.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah menyiapkan rencana darurat jika Israel benar-benar melakukan serangannya, namun menyebut rencana itu tidak akan cukup untuk mencegah angka kematian yang diperkirakan akan bertambah.
Juru bicara PBB Richard Peeperkorn mengatakan bahwa rencana darurat itu hanya sekadar solusi. “Ini sama sekali tidak akan mencegah tambahan angka kematian dan kesakitan yang diperkirakan disebabkan oleh operasi militer,” tuturnya.
Badran menuduh bahwa desakan Netanyahu untuk menyerang Rafah adalah disengaja untuk “menggagalkan segala kemungkinan mencapai kesepakatan” dalam negosiasi.
Delegasi Hamas dan Badan Intelijen Pusat (CIA) dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo pada Sabtu 4 Mei 2024 untuk melanjutkan diskusi gencatan senjata, kata seorang sumber keamanan Mesir seperti dikutip Reuters. Belum jelas apakah kedua pihak akan bertemu secara terpisah atau bersama-sama.
Selagi negosiasi berlanjut dengan alot, serangan udara Israel menewaskan beberapa orang lagi di Rafah semalam, kata petugas medis Palestina dan badan pertahanan sipil.
Serangan dan blokade ketat Israel telah menewaskan sedikitnya 34.622 orang dan membuat 77.867 orang lainnya luka-luka di Gaza, menurut penghitungan Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel mulai melancarkan operasi militer mematikan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, saat Hamas menyerbu Israel selatan dan menewaskan 1.139 orang dan menyandera 250 lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera dari angka resmi pemerintah Israel. (*)