JAMBIUPDATE.CO, MUARO JAMBI- Dosen Tekni Sipil Universitas Batanghari, Ir. Asmuni Jatoep, ikut angkat bicara terkait ambruknya gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) milik Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat bagian depan gedung yang menghabiskan anggara Rp. 2,2 Miliar tersebut ambruk. Salah satunya bahan yang digunakan untuk bangunan tersebut tidak sesuai sebagaimana mestinya.
"Jika dilihat dari foto tersebut, besi kanopi mempergunakan besi holo 40x40 mm bukan baja siku," katanya kepada awak media.
Dijelaskannya, jika dilihat dari foto tersebut bahwa konstruksi kuda-kuda kanopi yang menempel ke balok tidak kuat memikul beban air hujan yang ada pada talang air diujung atap
"Ada kemungkinan besi kuda-kuda kanopinya kurang kuat terutama pada daerah sambungan," bebernya.
Asmuni menyebutkan, talang air cukup besar sehingga beban air hujan menjadi besar dan sambungan tertarik karena tidak kuat. Seharusnya sebelum pemasangan perlu dikaji secara teknis oleh konsultan pengawas.
"Jika kontraktor sudah melaksanakan sesuai dengan gambar rencana pekerjaan tersebut, maka konsultan pengawas dan konsultan perencanaan dapar juga dimintakan pertanggungjawabannya," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Muaro Jambi ambruk usai hujan lebat yang mengguyur hanya beberapa jam saja, Jumat (31/5) lalu.
Padahal, bagunan yang menghabiskan anggaran Rp 2,2 Miliar tersebut baru saja difungsikan dan diresmikan oleh Pj Bupati.
Sekitar pukul 16.00 WIB, terlihat atap bagian depan Gedung MPP tersebut roboh. Hampir semua atap plafon serta interior di depan mal tersebut berterbangan. (wan)