JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Dinas Pendidikan Provinsi Jambi melalui Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menyatakan tak ada penerimaan tahap 2. Hal ini karena jumlah siswa telah mencukupi kuota yang ditentukan. Adapun saat ini memasuki tahap daftar ulang pada 28 Juni hingga 12 Juli.
Hal tersebut disampaikan Ketua PPDB Provinsi Jambi Zet Herman.
“Tak ada PPDB tahap kedua ataupun perpanjangan," jelasnya.
Ia menegaskan tak akan ada penambahan kuota karena telah ditetapkan dalam aturan Petunjuk Teknis sebelumnya. Mengingat terkait daya tampung sekolah juga sudah terpenuhi semua.
“Kalau untuk saat ini tidak ada karena daya tampung terpenuhi semua, tetapi kalau ada calon siswa yang tidak daftar ulang atau lapor diri baru bisa diisi. Tetapi tetap bukan kuota yang bertambah, kuota tetap sesuai Pergub," jelasnya.
“Kalau untuk kuota tetap sesuai dengan Pergub daya tampung," tegasnya.
Untuk proses daftar ulang atau lapor diri bagi nama-nama calon siswa yang telah diumumkan beberapa hari lalu, calon siswa ini dipersilahkan untuk memantau di web sekolah masing-masing.
Atau bisa langsung datang ke sekolah langsung untuk informasi tersebut, namun, proses tersebut selambat lambatnya sekolah sudah menyelesaikan proses pada tanggal 12 Juli 2024 nanti.
Adapun untuk penerimaan siswa baru telah dilakukan pada 10 hingga 25 Juni 2024. Dengan kuota sesuai Keputusan Gubernur sebanyak 50.947 daya tampung SMAN/SMKN se Provinsi Jambi.
"Untuk SMAN sebanyak 29.995 dan SMKN kuotanya 20.952 atau total kuota 50.947," kata Zet Herman saat peluncuran PPDB 10 Juni lalu.
Terpisah, Gubernur Jambi Al Haris menyatakan PPDB secara umum berjalan lancar. Hanya saja, di lapangan ada masyarakat yang mengklaim Zonasi tidak pas. Lalu ada masyarakat yang mempunyai prestasi seperti Tahfiz 2 juz tetapi gugur oleh calon siswa yang hafal lebih banyak.
"Untuk prestasi ini seperti kuotanya 9 persen namun yang mendaftar cukup banyak, jadi yang diterima tak seluruhnya. Yang jelas kita berusaha penerimaan setiap tahun bagus, dan penerimaan sesuai aturan dan telah sesuai dengan Petunjuk Teknis yang dibuat," ucapnya kepada Jambi Ekspres (27/6).
Ditambahkan Gubernur, ia meminta kepada orang tua siswa untuk tak memaksakan anaknya masuk ke Sekolah Negeri. "Jika semua dipaksakan masuk negeri apa jadinya sekolah swasta, karena swasta banyak di Jambi ini. Dan pemerintah juga memberikan peluang kepada sekolah swasta," terangnya. (aba)