iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Timnas Spanyol berhasil memastikan satu tiket di final Euro 2024, setelah mengalahkan Prancis pada Rabu dinihari WIB, 10 Juli, dengan skor akhir 2-1. Pada pertandingan itu, gol dari Lamine Yamal dan Dani Olmo sukses membawa Tim Matador ke partai puncak Piala Eropa.

Gol itu membuat Lamine Yamal memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda di turnamen besar (Piala Dunia atau Euro). Pemain muda yang belum genap berumur 17 tahun itu mencetak gol indah dari luar kotak penalti pada menit ke-21. 

Sepakan bintang muda Barcelona itu tepat bersarang ke pojok atas gawang kiper Prancis, Mike Maignan. Gol Yamal menjadi penyama kedudukan sebelum Dani Olmo membawa Spanyol mengungguli Prancis empat menit kemudian.

Berkat kontribusi dan aksinya di lapangan pada laga itu, Yamal pun mendapat penghargaan sebagai Man of the Match dari UEFA. Berikut beberapa fakta menarik mengenai bintang muda Barca yang bawa Spanyol ke final Euro 2024.

1. Saat Bayi Pernah Foto dengan Lionel Messi

Akhir-akhir ini media sosial tengah diramaikan dengan foto Lionel Messi yang sedang menggendong dan memandikan Lamine Yamal yang masih bayi. Foto tersebut berasal dari unggahan ayah Yamal, Mounir Nasraoui, pada minggu lalu. 

Ia memasang foto Yamal yang masih bayi dengan Lionel Messi yang tengah memandikannya. Ia memberi judul: “Awal dari dua legenda.”

Foto yang diunggah Mounir Nasraoui itu diambil pada 2007. Foto itu menunjukkan Lionel Messi, yang saat itu berusia 20 tahun dan baru empat tahun menjalani kariernya di Barcelona, membantu memandikan Lamine Yamal, yang saat itu baru berusia enam bulan. Pemotretan dilakukan di ruang ganti stadion Camp Nou di Barcelona, Spanyol.

Fotografer yang mengambil foto itu, Joan Monfort, 56 tahun, mengatakan para pemain Barcelona saat itu berpose dengan anak-anak dan keluarga mereka untuk sebuah kalender. Ini merupakan bagian dari kegiatan amal tahunan oleh surat kabar lokal Diario Sport dan UNICEF.

2. Tetap Belajar Meski Mengikuti Euro

Walau harus membela negaranya di ajang Euro 2024, namun Yamal tetap memprioritaskan pendidikannya. Melansir dari situs NPR, Yamal berada di tahun terakhir pendidikan menengah wajib di Spanyol. Oleh karena itu, dia membawa tugas-tugas sekolahnya ke Jerman dan tetap belajar meski sedang mengikuti kejuaraan Piala Eropa.

Terbaru, menurut situs ESPN, Yamal telah menyelesaikan ujian kelulusannya untuk tahap akhir pendidikan menengah di Spanyol atau setara dengan ijazah sekolah menengah atas.

“Saya lulus ujian dan sekarang saya memiliki kualifikasi ESO. Sejujurnya, saya melihatnya di ponsel saya dan tertulis bahwa saya telah lulus. Jadi, saya langsung menutup aplikasinya, menelepon ibu saya, dan memberitahu dia,” ucap Yamal dikutip dari ESPN.

3. Bisa Bela 3 Tim Nasional

Selain bisa membela Spanyol, Lamine Yamal juga bisa membela Maroko atau Guinea Equatorial, karena faktor keturunan dari orang tuanya. Ayah Yamal memiliki darah Maroko, sedangkan ibunya berasal dari Guinea Equatoria.

Melansir dari Think Football Ideas, Yamal lahir di Esplugues de Llobregat, Barcelona, Catalonia. Namun, dia tumbuh di Granollers dan Mataro. Di usia muda, keluarganya kemudian pindah ke Barcelona, tempat ia bergabung dengan akademi muda FC Barcelona, yang membawa pengaruh beragam ke dalam perkembangannya sebagai pemain sepak bola.

4. Memulai Karier di CF La Torreta

Perjalanan Yamal dimulai di CF La Torreta sebelum ia berprestasi di akademi bergengsi La Masia di Barcelona. Banyak yang mungkin tidak menyadari awal mula dia di CF La Torreta. 

Barulah pada usia tujuh tahun, Yamal bergabung dengan tim muda FC Barcelona yang terkenal. Yamal mengembangkan minatnya pada sepak bola dengan mengamati ayahnya dan sepupunya yang lebih tua bermain di taman di seberang rumahnya.

5. Prioritaskan Pendidikan dengan Les Privat

Meskipun karier sepak bolanya sedang berkembang pesat, bintang Barca ini tetap memprioritaskan pendidikannya. Dia tetap bersekolah sambil mengikuti kelas privat. Menyeimbangkan akademis dengan kegiatan atletiknya menunjukkan komitmen Yamal terhadap pengembangan holistik dan menjadi contoh yang kuat bagi para atlet muda yang bercita-cita tinggi.

Dedikasinya terhadap pendidikan di samping komitmennya terhadap sepak bola terbukti nyata seperti yang ia tegaskan dalam klip video yang dibagikan di akun X Barca Universal. Dia menyatakan, “Saya masih bersekolah, tetapi kelasnya bersifat individual.”

6. Pecahkan Berbagai Rekor saat Debut Bersama Barca

Peningkatan pesat Yamal dari La Masia ke tim utama Barcelona ditandai oleh serangkaian prestasi penting di bawah kepemimpinan Xavi Hernandez. Ia melakoni debutnya di tim utama pada 29 April 2023, di usia 15 tahun, 9 bulan, dan 16 hari.

Hal tersebut menjadikan Yamal sebagai pemain termuda yang tampil untuk Barca sejak Armando Sagi pada 1922. Ia juga menjadi bagian dari skuad yang mengamankan gelar La Liga 2022-2023.

Pada 20 Agustus 2023, Yamal mendapatkan kesempatan bermain perdana untuk Culers, menjadi pemain termuda untuk klub tersebut di La Liga pada usia 16 tahun dan 38 hari. Penampilannya selanjutnya termasuk menjadi pemain termuda yang memberikan assist di La Liga dan pemain termuda kedua yang tampil di Liga Champions.

Pada 8 Oktober 2023, ia mencetak gol pertamanya untuk tim utama, sekaligus mencetak rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Barcelona dan La Liga. Yamal terus mencetak rekor baru, termasuk menjadi pemain termuda yang bermain di babak sistem gugur Liga Champions dan pemain termuda yang mencetak gol di berbagai kompetisi. Prestasi luar biasa ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu talenta muda paling cemerlang di dunia sepak bola.

7. Penghargaan Golden Boy Pertama

Pada 4 Desember 2023, Yamal dianugerahi trofi bergengsi Golden Boy The Youngest. Itu membuktikan bakat dan kontribusinya yang luar biasa bagi sepak bola di usia yang masih sangat muda.

Menambahkan catatan rekornya, Yamal tampil pertama kali di El Clasico pada akhir Oktober 2023. Dia menjadi pemain termuda yang tampil untuk Blaugrana di El Clasico sejak Ansu Fati. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images