Bank BTN masih fokus pada kredit perumahan, meskipun saat ini sudah merambah pada bidang kredit usaha rakyat (KUR). Namun presentase antar keduanya masih lebih besar pada kredit perumahan, dimana Rp 171 miliar telah disalurkan untuk pembiayaan kredit perumahan, sedangkan untuk KUR baru diangka Rp 20 miliar.
Branch Manager BTN Jambi, Muchtar M Noor menjelaskan, fokus BTN memang pada kredit perumahan, sedangkan untuk KUR masih baru berkecimpung disana, karena itu pihaknya sangat membutuhkan saran dan arahan dari bank-bank lainnya. "Namun untuk kredit perumahan sampai saat ini masih mendominasi dan telah disalurkan Rp 171 miliar sampai sekarang," katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD REI Provinsi Jambi, Hasan Fauzi menilai, total Rp 171 miliar yang telah disalurkan oleh BTN dinilai masih kurang. Harusnya bisa disalurkan lebih sampai dengan Rp 300 miliar, dengan begitu pengembang juga menjadi lebih tertantang untuk mengembangkan perumahan. "Tahun ini diprediksi perumahan akan bergairah lagi, maka dari itu pengembang butuh perbankan yang mau dibidang perumahan," sebutnya.
--batas--
Ditambahkannya, kalau perbankan mengeluarkan lebih besar untuk pembiayaan perumahan, tentunya pengembang bersemangat mengembangkan perumahan. Namun kalau kecil tentunya susah untuk berkembang.
Menurut Fauzi, bisnis perumahan yang di Jambi memang menjanjikan dalam beberapa tahun kedepan, bahkan sejumlah pengembang-pengembang besar dimungkinkan akan berbodong-bondong masuk ke Jambi. Tentunya butuh bantuan dari perbankan untuk menyalurkan kredit perumahan melalui perbankan.
Fauzi menambahkan, pengembang perumahan tidak lagi terfokus dalam kota saja, namun sudah merambah kepinggiran kota, ini dikarenakan nilai jual tanah yang ada di dalam kota mahal. "Arah Mendalo sampai Batanghari akan banyak pengembang perumahan kesana," tandasnya.
sumber: jambi ekspres
