SELAIN sebagai hiburan, pihak sekolah dapat memanfaatkan Kampoeng Radja sebagai tempat wisata edukasi. Wahana yang tersedia dapat dikaitkan dengan mata pelajaran yang dirangkai dengan kegitan outbound.
Wahana wisata Kampoeng Radja tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata saja, ada manfaat lain yang dapat diperoleh khusunya untuk pendidikan.
Dimana pendidik atau guru kelas dapat memanfaatkan wahana yang tersedia sebagai salah satu alat peraga edukasi pelajaran kepada siswanya.
Wisata edukasi memang lebih banyak datang dari kalangan pelajar yang dibimbing oleh guru kelas masing-masing. Waktu kunjunganpun biasanya pada hari sekolah dan libur, atau bisa disebut kegiatan ekstra kurikuler diluar sekolah. Contoh wahana wisata yang dapat dimanfaatkan sebagai alat edukasi seperti petak sawah, dalam mata pelajaran matematika ini dapat diamanfaatkan untuk menghitung langsung luas keliling atau diagionalnya. Selain itu, seperti wanaha pemancingan, juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan jenis-jenis ikan.
Sementara pada kegiatan edukasi outbound biasanya para guru akan memperkenalkan tentang alam kepada siswanya, dan demikian juga dengan kegitan-kegiatan yang lainnya. "Kegiatan wisata edukasi ini sering dilaksanakan oleh pihak sekolah pada hari sekolah atau hari libur sekolah, tidak sedikit pula sekolah yang datang dari luar daerah Kota Jambi meramikan wisata edukasi di Kampoeng Radja," kata Faris, marketing Kampoeng Radja.
Untuk melaksanakan wisata Edukasi tersebut, biasanya pihak sekolah yang ingin menyelenggarakan kegitan terlebih dulu bekerjasama dengan Kampoeng Radja. Ini karena jumlah siswa yang akan diajak untuk wisata edukasi cukup banyak, karena akan sayang jika yang diajak hanya sedikit. Melalui wisata edukasi, banyak manfaat yang bisa diperoleh dan guru pembimbing dapat mengaikan apa yang ada di Kampoeng Radja sebagai alat peraga.
Bentuk kegiatan wisata Edukasi yang sering dilakukan oleh pihak sekolah menggunkan Kampoeng Radja seperti kegiatan Outbond for Student yang mayoritas pesertanya dari SMP dan SMA. Sedangkan kegitan lain seperti agrowisata dan dokter cilik biasanya diramikan oleh siswa dari TK dan SD. "Kegitan wisata ini dikonsep dalam bentu senang-senang, namun tetap memasukan nilai-nilai edukasi agar lebih udah dimengerti oleh pelajar," imbuh Faris.
Wisata edukasi untuk siswa dapat dimaksudkan juga menciptakan pendidikan berkarakter yang dituangkan dalam bentuk belajar dengan metode exsperiental learning melalui simulasi permainan yang atraktif dan fun. Kegiatan seperti ini dapat melatih aspek kognitif dan motorik anak, sehingga membentuk karakter anak yang disiplin, berani, sabar dan mandiri. Dan di Provinsi Jambi Kampoeng Radja merupakan satu-satunya lokasi yang dapat digunakan sebagai tempat wisata edukasi. (*)
Penulis : BAKAR, jambi ekspres