iklan
Musim kemarau yang terjadi di Provinsi Jambi dalam beberapa pekan terakhir juga menimbulkan dampak buruk kepada petani. Saat itu, sedikitnya 10 hektar (ha) lahan di Tanjab Timur yang gagal panen. Luasan lahan itu berada di dua daerah di Kabupaten Tanjab Timur.

‘’Kabupaten Tanjab Timur untuk lahan yang sudah gagal panen sebanyak 10 hektar, yakni daerah Sungai Jambat 5 ha dan Sungai Itik 5 ha,” kata Kabid Perlindungan Tanaman, Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman (UPTD BPSPT), Izhar.

Sementara untuk daerah lainnya, saat ini petani masih melakukan penundaan penanaman bibit. “Lahan sebanyak 3800 hektar yang ada di Kabupaten Tanjabtim terancam sebanyak 235 hektar, baik dari gagal tanam maupun gagal panen,” kata Izhar.

Diterangkannya, untuk mengatasi hal ini, pihaknya mengaku akan memberikan bantuan terhadap petani yang mengalami gagal panen. “Kami akan membantu untuk petani yang terkena bencana kekeringan. Untuk petani yang terkena gagal tanam kami telah mempersiapkan bibit baru,” ujarnya.

“Sedangkan untuk petani yang terancam gagal panen saat ini pemerintah sedang mengupayakan untuk memberikan ada asuransi kepada petani yang gagal panen seperti yang sudah di lakukan di pulau Jawa,” tambahnya.

Selain itu, dia mengaku, pihaknya akan memberikan bantuan berupa mesin bor air kepada petani. “Apabila di daerah kekeringan ada sumur atau galian yang banyak air kami akan bantu mesin bor untuk melakukan pengairan,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images