iklan TURUN 70 PERSEN: Penghasilan para penambang ketek di kawasan Tanggo Rajo
turun 70 persen. Mereka berharap Tanggo Rajo bisa ditata dan dijadikan 
objek wisata bahari sehingga ramai dikunjungi warga dan banyak yang 
menggunakan jasa ketek.
TURUN 70 PERSEN: Penghasilan para penambang ketek di kawasan Tanggo Rajo turun 70 persen. Mereka berharap Tanggo Rajo bisa ditata dan dijadikan objek wisata bahari sehingga ramai dikunjungi warga dan banyak yang menggunakan jasa ketek.
Surutnya air Sungai Batanghari ternyata berimbas ke mana-mana. Tidak hanya lahan pertanian warga saja yang kekurangan air, akan tetapi penambang alias ojek pompong  yang sering melayani rute penyebrangan Tanggo Rajo-Seberang Kota Jambi,  juga menjerit karena sepi penumpang.

‘’Kalau air surut kek gini masyarakat menggunakan jalan darat, jadi kami hanya berharap ada orang yang pakai jasa kami untuk sekedar keliling sungai,” ujar Hamzah, selah seorang penambang pompong yang sudah nambang di kawasan Tanggo Rajo sejak tahun 1987 silam.

Saat ini terdapat sekitar 8 pompong kecil di daerah Tango Rajo. Mereka semuanya mengantungkan hidup dari hasil menambang pompong.  Menurut Hamzah,  karena air sungai Batanghari yang surut, ia bersama 7 orang rekannya mengalami penurunan penghasilan sebesar 70% dari biasanya.

Untuk itu mereka berharap adanya perhatian dari pemerintah kota untuk melakukan penataan agar pariwisata yang ada di Tanggo Rajo bisa ramai dikunjungi warga. ‘’Kalau ada pariwisata di sungai Batanghari ini kan enak, pasti banyak orang yang menggunakan jasa kami, baik hanya sekedar keliling sungai maupun memancing di sungai ini,” harapnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images