PROSES untuk menghasilkan minyak atsiri butuh waktu lama dan dana yang besar. Dengan alat Destilasi yang sudah disempurnakan produksi minyak atsiri lebih efisien. Ini yang dilakukan mahasiswa Stiteknas, menyempurnakan alat Destilasi itu.
Alat destilasi minyak atsiri memang telah banyak dimiliki oleh pelaku usaha kecil dan menengah di Jambi. Namun alat destilasi tersebut masih bersifat tradisional sehingga membutuhkan waktu yang lama dan bahan bahar yang banyak.
Berawal dari itulah mahasiswa Stiteknas Jambi mencoba menyempurnakan alat destilasi tersebut agar lebih efisien dan mudah untuk digunakan. Hanya saja setelah penyempurnaan, alat ini terkendala dalam hal produksi masal.
Alat destilasi minyak atsiri disempurnakan oleh seorang mahasiswa Stiteknas Jambi Edi Purwanto. Ia menyempurnakan alat ini dengan maksud sebagai tugas akhirnya.
Awal mula ia memilih mengangkat topik alat tersebut karena prihatin dengan kondisi masyarakat yang ingin mengahsilkan minyak atsiri, namun prosesnya begitu rumit. Dimana dengan menggunakan alat tradisional jumlah produksi lebih sedikit dengan biaya yang cukup besar.
“Maka muncullah ide untuk memodifikasinya. Salah satu caranya yaitu mendinginkan temperatur menggunakan kondensor, sehingga lebih irit bahan bakar dan tepat guna,” jelas Edi saat ditemui media ini akhir pekan lalu.
--batas--
Sambil menunjukkan alat destilasi minyak atsiri yang dimodifikasinya, Edi mengaku bahwa alat tersebut dapat dimanfaatkan secara masal, sehingga pelaku usaha minyak atsiri lebih terbantu. Hanya saja untuk lebih mengembangkan alat tersebut terbentur persoalan produksi masal, pasalnya butuh biaya yang tidak sedikit.
Edi menyebutkan, dari penyempurnaan alat tersebut, pihak kampus Stiteknas, mengikutkan alat destilasi itu dalam salah satu ajang bergengsi di Provinsi Jambi yaitu lomba teknologi tepat guna, dan alat ini berhasil meraih juara ke 3.
Kelebihan alat ini lebih hemat bahan bakar, dan juga bisa dengan pemanas dari kayu api. Dan di situlah letak keunggulan dan tepat gunanya. “Untuk menghasilkan satu alat ini tidak membutuhkan waktu yang lama, cukup dalam dua minggu sadah tersedia satu alat, asalkan semua bahan tersedia,” jelasnya.
Alat destilasi minyak atsiri ini dapat dapat berfungsi untuk mengambil intisari minyak yang tergabung dalam atsiri, seperti cengkeh, serai, kayu manis, dan sebagainya. Dengan alat ini dapat menyingkatkan waktu proses, meningkatkan jumlah produksi, dan kualitas dari produksi. “Alat ini cocok untuk pelaku usaha industri kecil, karena alatnya simple dan mudah dipahami,” papar Edi.
penulis : BAKAR, jambi ekspres