iklan BERAKTIFITAS: Warga yang berada di bantaran sungai terlihat masih memanfaatkan air sungai Batanghari untuk kegiatan MCK.
BERAKTIFITAS: Warga yang berada di bantaran sungai terlihat masih memanfaatkan air sungai Batanghari untuk kegiatan MCK.
Kondisi Sungai Batanghari saat ini memang masih layak untuk digunakan. Namun, Sungai terpanjang di Sumatera ini tercemar bakteri E Coli yang berasal dari kotoran manusia.

Seperti diketahui, masih banyak jamban di sepanjang sungai Batanghari yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun, berangsur, Pemprov Jambi melakukan pengangkatan jamban yang kaitannya dengan program Sungai Batanghari bersih.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Rosmeli, mengatakan, Sungai Batanghari, saat ini tercemar bakteri E Coli. Hanya saja, secara keseluruhan, air di Sungai Batanghari masih layak untuk digunakan.

“Kami melaksanakan kegiatan ini dari 2012. Lalu pada 2013 kita evaluasi dan ternyata jauh perubahan. Jamban saat ini tinggal 40 unit di dua daerah yang kita jadikan sasaran untuk tahap pertama. Yakni di Kota Jambi dan di Muaro Jambi,” katanya.

Sebelumya, berdasarkan database yang mereka punya, ada sebanyak 1. 042 jamban di sepanjang Sungai Batanghari di dua daerah tersebut. Ditambahkan Kabid Pengembangan Kapasitas Pemberdayaan Masyarakat BLHD Provinsi, Asrofi, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas air Sungai Batanghari.

Diantaranya, untuk memenuhi berkewajiban Pemda mengendalikan lingkungan hidup berdasarkan Pasal 13 UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah. Disamping itu juga pengawasan terhadap ketaatan penanggungjawab usaha dan atau kegiatan sesuai Pasal 73 UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan LH dan memantau kualitas air sesuai PP 82 tahun 2001.

Dijelaskannya, jamban yang ada di sepanjang sungai Batanghari dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi mulai dari desa Rantau Majo sampai dengan desa Ujung Jabung jumlahnya 1. 042 unit. “Rata-rata penggunaan per jamban bervariasi antara 1 KK sampai dengan 7 KK. Sekarang tinggal 40 unit,” katanya.

Menurutnya, tujuan dari program Batanghari bersih ini adalah untuk meningkatkan kualitas air sungai Batanghari. Mengingat, air sungai Batanghari merupakan sumber bahan baku air minum. “Kita berusaha mengubah perilaku masyarakat yang menggunakan jamban di Sungai Batanghari untuk aktivitas MCK agar beralih ke rumah masing-masing,” katanya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait