iklan PEMADAMAN: Petugas BPBD saat melakukan tindakan pemadaman api di salah satu lahan dalam Provinsi Jambi.
PEMADAMAN: Petugas BPBD saat melakukan tindakan pemadaman api di salah satu lahan dalam Provinsi Jambi.
KEBAKARAN lahan di Provinsi Jambi saat ini kian meluas. Lebih dari 30 hektar lahan gambut saat ini dilaporkan terbakar dan menyumbangkan asap luar biasa. Bagaimana upaya pemerintah menanggulanginya?

Titik api atau hotspot di Provinsi Jambi saat ini terus bertambah. Pihak pemerintah malahan merasa kewalahan untuk menanggulangi kebakaran lahan yang terus menerus terjadi di berbagai daerah di dalam Provinsi Jambi ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Zubaidi menyebutkan, tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) hingga hari ini  terpantau meningkat. Bahkan, ISPU sudah menyentuh angka 128.

“Sementara itu, titik api (hot spot, red) yang terpantau ada 21 titik terbagi di berbagai lokasi diantaranya, Tanjung Jabung Timur ada 10 titik, Muaro Jambi ada 7 titik, Tanjung Jabung Barat 2 titik, Sarolangun 1 titik dan Kerinci 1 titik,” jelasnya.

Dalmanto, Kasi Tanggap Darurat BPBD Provinsi Jambi. Pihaknya sangat kewalahan untuk menjinakkan api yang ada. Ada dua regu tim Manggala Agni yang melakukan pemadaman kebakaran di lahan yang hampir seluruhnya merupakan taman hutan rakyat (Tahura).

Satu timnya, dikatakan Dalmanto, ada sebanyak 15 orang. “Tim Manggala Agni yang terdiri dari satu regu terus melakukan pemadaman di lokasi hutan yang terbakar,” jelasnya.

Namun, menurutnya, tim Manggala Agni menghadapi beberapa kendala untuk memadamkan api di lokasi kebakaran hutan. “Di lokasi sulit mendapatkan air untuk memadamkan kebakaran. Lokasi sungai jauh dan membuat sumur juga sulit. Karena hutan yang terbakar lahan gambut,” katanya.

Bukan hanya itu, kondisi angin kencang menjadikan api cepat menyebar di kawasan gambut. “Lokasi yang terbakar sangat luas, ditambah air yang sulit didapatkan dan angin kencang tim sulit memadamkan api,” ungkapnya.

Metode yang digunakan tim Manggala Agni dengan menyuntikan air ke dalam tanah. Pasalnya, lahan gambut yang terbakar bisa terbakar hingga kedalaman 2 meter. “Saat ini sudah 30 hektar lebih yang terbakar. Tim akan terus berada di lokasi sampai api benar-benar padam,” tegasnya. (*)

Penulis: WISMAN WAZIR, jambi ekspres

Berita Terkait



add images