iklan <div>
MATI: Perubahan cuaca yang tak menentu membuat ikan-ikan yang diternakkan di keramba dan kolam gampang sakit dan mati. (Foto: Aldi Saputra)
</div>
MATI: Perubahan cuaca yang tak menentu membuat ikan-ikan yang diternakkan di keramba dan kolam gampang sakit dan mati. (Foto: Aldi Saputra)
Kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini cukup membuat pusing para pembudidaya ikan. Pasalnya, banyak ikan mati akibat cuaca yang terkadang panas- hujan tidak menentu.

Cuaca yang panas menyengat dan kemudian tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat membuat ikan yang dibudidaya petani, khususnya jenis ikan nila merah (nila gift), menjadi stres dan ujung-ujungnya mati satu per satu.

Jika cuaca tak menentu, nila merah memang biasanya bisa mendadak lemah. Gerakannya lamban dan nafsu makannya turun. Bujang, warga RT 03, Kel Buluran, Kec Telanai Pura, Jambi, mengatakan dalam beberapa bulan terahir terhitung ikannya yang mati sudah mencapai 300 Kg. Akibatnya, dia merugi jutaan rupiah.

"Padahal sudah siap panen. Jika dihitung, ukurannya sudah 6 ekor sekilo. Mau tak mau terpaksa semua itu ditanggung. Mau bagaimana lagi. Yang lain juga begitu," kata Bujang, yang mengaku memiliki beberapa keramba.

Ia menjelaskan, ikan hasil panennya ia pasok ke daerah Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (Sumsel), sebanyak 500–1.000 ekor sekali kirim.

Kondisi yang sama juga diakui Somad, salah seorang pemilik kolam ikan patin di Desa Kota Karang, Kec Kumpehulu, Kab Muarojambi. Hampir tiap hari ada saja ikannya yang mati. Padahal, ukurannya sudah 2 ekor/Kg atau siap panen. "Entah apa sebabnya. Sudah diobati masih juga banyak mati," ujar Somad.(*)

Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.



Berita Terkait



add images