iklan

SUNGAIPENUH, Akibat kabut asap di Kabupaten Kerinci dan di Kota Sungaipenuh yang semakin tebal, berdampak terhadap penerbangan di Bandara Depati Parbo Kerinci. Kondisi ini diperparah lagi dengan minimnya peralatan navigasi di bandara, yang masih mengandalkan peralasan visual, sehingga saat landasan tertutup kabut tebal, pesawat dipastikan tidak bisa mendarat.

Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci, Rhasman, membenarkan kabut asap yang terjadi di Kerinci dan Kota Sungaipenuh sangat mengganggu aktivitas penerbangan pesawat di bandara Depati Parbo. “Kabut asap yang sangat tebal jelas sangat mengganggu pesawat yang akan mendarat atau pun yang akan tinggal landas,” ujar Rhasman.

Jangankan pesawat lanjutnya, pengendara mobil juga ikut terganggu saat kabut tebal terjadi. “Saya pulang dari Padang naik mobil terpaksa berhenti dulu menunggu kabut berkurang, jarena jalan tidak kelihatan diwilayah Gunung Tujuh,” ungkapnya.

Karena kabut asap yang tebal Dinas Kesehatan Kota Sungaipenuh, Jumat (14/3) membagi-bagikan masker kepada pengendara sepeda motor, khususnya yang melintas disekitar persimpangan tugu Adipura.

Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban akibat kabut asap yang semakin pekat menyelimuti wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, terutama pada saat siang hari, sehingga dikhawatirkan menimbulkan penyakit gangguan pernapasan. “Ada ribuan masker yang sudah kami persiapkan dan akan dibagi-bagikan kepada pengendara di jalan raya,” kata petugas Dinkes saat ditemui dipersimpangan tugu Adipura Sungaipenuh.

Dia mengatakan, ketebalan kabut semakin bertambah, sehingga bisa mengganggu kesehatan. “Beraktivitas diluar rumah tanpa menggunakan masker bisa membahayakan kesehatan,” imbuhnya.

sumber: jambi ekspres


Berita Terkait



add images