iklan
KUALATUNGKAL, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) tidak memiliki alat pemantau indeks standar pencemaran udara (ISPU). Akibatnya, BLHD, saat ini tidak dapat mengetahui berapa kepekatan dan bahaya kabut asap yang mulai menyelimuti Kuala Tungkal dan sekitarnya.

Hamzah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tanjabbar mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan bagaimana kondisi udara saat ini. “Kami tidak punya alat untuk mengukur sejauh mana dampak asap tersebut. Bahkan saat kita mau pinjam dengan pihak provinsi alatnya rusak. Jadi kita tidak berani bilang kondisi saat ini dalam keadan bahaya atau tidak.Lantaran jarak pandang juga masih normal,” katanya.

Ia mengaku, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan terkait pencemaran yang ditimbulkan oleh kabut asap. “Kita tanyakan dengan Dinkes beberap waktu lalu belum ada ditemukannya pasien yang mengalami gannguan ISPA.Tetapi tidak taulah kedepannya,” akunya.

Namun menurutnya, jika kondisi semakin parah akan diambil langkah selanjutnya. ”Sebagai langkah awal mungkin kita akan memberikan bantuan masker kepada seluruh warga. Demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” pungkasny.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images