iklan
Meski pengelolaan bandara Sulthan Thaha Jambi sudah diserahkan kepada PT Angkasa Pura II, namun, PT Angkasa Pura II belum mampu sepenuhnya mendanai pengembangan bandara ini. Benhart Panjaita, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi kepada harian ini mengatakan, butuh bantuan APBN untuk mengembangkan bandara ini.  “Penpanjangan runway akan dibantu dengan dana APBN nantinya,” kata Benhart kepada media ini belum lama ini.

Soal adanya aturan yang menerangkan jika bandara yang sudah diserahkan kepada PT Angkasa Pura II untuk mengelolanya tak boleh lagi dibantu APBN, dia tak membantahnya. Dia mengatakan, aturan soal itu memang ada. Hanya saja, Menteri Perhubungan bisa memberikan kebijakan untuk mengucurkan dana APBN.

“APBN itu ada peraturan pemerintah mengatakan bahwa semua bandara yang diserahkan ke Angkasa Pura didanai Angkasa Pura. Nah ada pengecualian untuk beberapa bandara yang menggunakan dana yang besar karena rehab total seperti bandara Sulthan Thaha, mungkin masih bisa dibantu,” katanya.

Hal itu, bukan asal dikatakannya. Menurutnya, ketika Menhub RI, EE Mangindaan berkunjung ke Jambi dalam rangka HUT Provinsi Jambi Januari lalu, Menhub menyampaikan langsung hal tersebut. “Itu memang dikatakan menteri perhubungan ketika datang ke Jambi, itu bukan ada aturannya namun ada kebijakan Menteri, kan uang negara juga,” sebutnya.

Soal pengembangan yang dilakukan di bandara saat ini, dia mengatakan, ada beberapa pembangunan yang tengah berlangsung. Diantaranya pembangunan tower, pembangunan efron dan bebera[a lainnya. “Bandara sedang dikerjakan efron baru selesai 10 persen dan diperkirakan selesai Oktober 2014. Jadi terminal penumpang maupun VIP room bisa digunakan bulan 11 nanti,” ungkapnya.

Untuk pengembangan bandara ini, menurutnya, ada beberapa sumber, bukan hanya menggunakan dana PT Angkasa Pura II saja. “Angkasa pura mendanai untuk terminal penumpang, efron, tower dan juga lapangan parkir. Kemudian APBN mendanai runway dan APBD Provinsi untuk VIP roomnya kemarin,” pungkasnya.
--batas--
Bahkan, guna kepentingan membuka akses menuju bandara, Kebun Binatang (bunbin) Taman Rimba juga akan dibelah. Fauzi Anshori, Kepala Bappeda Provinsi Jambi menerangkan hal ini.
Nantinya, akan ada beberapa kandang satwa yang harus dipindahkan. Salah satunya memang kandang harimau sumatera yang ada di lokasi itu. Soal ini, diterangkannya, sudah ada kesepakatan memang sebelumnya antara Dinas Peternakan, pihak Bunbin, Dinas PU dan beberapa pihak terkait lainnya.

“Konsepnya 2 jalur, maka dibutuhkan lahan yang memang membelah kebun binatang, sehingga harus ada redesign lagi untuk peletakan kandang satwa. Jadi tekhnis peletakan kandang satwa itu sudah dibahas Dinas Peternakan,” ujarnya.

Soal tekhnis pemindahan satwa yang ada di bunbin sendiri, dia menerangkan, perlu pembahasan lebih lanjut. “Itu akan dibahas dulu nanti, apakah kandangnya dibuat dulu baru dipindahkan satwanya baru mau dibangun itu akan dibahas Kamis nanti,” tandasnya.

Dijelaskannya dalam kesempatan itu, pada 2014 ini memang Pemprov tengah melaksanakan program pembukaan akses jalan bandara. Ini dilakukan seiring dengan akan selesainya pembangunan terminal 2 Bandara Sulthan Thaha.

“2014 sudah dialokasikan sejumlah anggaran untuk pembebasan lahan dari Simpang PKK sampai bangunan Alkal PU Provinsi dan fisiknya sudah dialokasikan anggaran mulai dari di depan Alkal, kebun binatang sampai depan terminal, anggaran sudah ada. Tinggal melakukan koordinasi dengan pihak bunbin, karena ada beberapa kandang binatang harus dipindahkan,” ujarnya.

“Makanya Kamis nanti kita akan mengundang dinas PU dan dinas Peternakan dan Bunbin untuk membicarakan ini. Karena kalau tak ada koordinasi dikhawatirkan pelaksanaan terlambat,” tambahnya.

Mengenai pembangunan fisik, akses jalan mulai dari Simpang PKK sampai depan Alkal, di APBN 2015 melalui Bidang Binamarga sudah dimasukkan usulannya. “Sementatra waktu tugas Provinsi, untuk pembebasan lahan. Di APBD 2014, kita sudah coba alokasikan dana untuk pembebasan lahan. Mudah-mudahan tahun depan fisik sudah dilakukan,” katanya.

Dia menyebutkan, anggaran yang disiapkan adalah senilai Rp 6 M untuk pembangunan fisiknya. “Ini dari Alkal sampai Terminal itu dari dana APBD untuk dari Alkal ke terminal itu memang tak panjang, hanya saja kita harus membelah kebun binatang. Sementara dari APBN diusulkan sampai Rp 21 M,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images