iklan
Meskipun city gas yang sudah terpasang ke rumah-rumah warga di beberapa kelurahan dalam Kota Jambi  belum berfungsi sama sekali, namun pipa gas itu sudah ada yang bocor.

Hal ini tentunya cukup membahayakan mengingat gas bocor bisa memicu ledakan jika nantinya difungsikan. ‘’Padahal sudah hampir satu tahun pipa ini dipasang tapi belum juga berfungsi. Selain itu, pipa yang diapasang  belum dialiri gas sudah bocor,’‘ kata salah seorang warga RT 39 Kelurahan Thehok yang enggan menyebutkan namanya.

Menurutnya, warga sudah menunggu realisasi dari city gas tersebut, karena menurutnya warga atau rumah tangga sasaran sangat membutuhkan city gas itu. ‘‘Jadi kapan kepastiannya city gas ini mulai masuk, padahal kami sudah menunggu lama, apalagi sekarang gas terbilang mahal,’‘ ungkapnya.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kota Jambi Jahrudin yang dikonfirmasi terkait city gas tersebut mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan ESDM Provinsi Jambi. ‘‘Soal city gas kita sudah koordinasi dengan ESDM Provinsi terkait hal ini, dan kita sudah mendesak untuk segera dialiri gas secepatnya untuk warga,’‘ kata Jaharudin.

Dia menjelaskan di Kota Jambi ada sebanyak 4 ribu rumah tangga 3(RT) yang terdata penerima city gas, sebanyak 2500 rumah tangga di Kelurahan Thehok, dan 1500  rumah tangga di Kelurahan Handil Jaya.

Disinggung kapan reaalisasinya, Jaharudin mengatakan, Ia belum bisa memastikan kapan city gas mulai terealisasi, karena belum ada kepastian dari ESDM. ‘‘Kita tidak bisa pastikan, karena ESDM belum bisa memastikan kapan realisasinya,’‘ sebutnya.
--batas--
Sementara itu, terkait proyek city gas tersebut Ketua Komisi B DPRD  Kota Jambi Junedi Singarimbun, sangat menyayangkan belum terealisasinya city gas itu.  Menurutnya, proyek tersebut adalah proyek gagal.

‘‘Kalau sudah selama ini,  tapi belum juga terealisasi,  ini sama saja proyek ini adalah proyek gagal. Kenapa dibilang seperti itu, pipa sudah lama terpasang, rumah warga sudah dilobangi tapi warga tidak merasakan city gas ini, inikan gagal namanya,’‘ ungkap Junedi.

Tidak hanya itu, Ia juga sangat menyangkan belum beroperasinya city gas itu, karena menurutnya uang rakyat sebanyak Rp 30 Miliar untuk pipanisasi, hanya sia-sia saja. ‘‘Kita sangat menyayangkan uang rakyat sebanyak Rp 30 Milyar untuk city gas itu, tapi hasilny tidak cicipi peruntukannya,’‘ ungkapnya.

Memang dikauinya terkait city gas tersebut memang merupakan kebijakan ESDM provinsi, untuk itu terkait belum beroperasinya city gas, Ia menjelaskan pihak ESDM harus menjelaskan kepada masyarakat apa penyebab belum beroperasi.

‘‘Seharusnya ESDM menjelaskan kepada masyarat bagaimana sebenarnya proyek ini. Kita juga pertanyakan apa sebenarnya proyek ini sampai saat ini belum ada realisasinya, apa sebenarnya kendalanya,’‘ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images