iklan
Kota Jambi menjadi yang terbanyak dalam jumlah orang dengan kasus HIV AIDS (ODHA) dalam skala Provinsi Jambi. 85 persen dari keseluruhan penderita HIV AIDS berada di Kota Jambi. Hal ini disampaikan, ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jambi Aspan Efendi. 

Menurutnya, saat ini di Kota Jambi terdata 700 penderita HIV/AIDS. Namun, diperkirakan jumlahnya akan lebih banyak, karena HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. "Ini yang sudah terdata," katanya.

Ia menambahkan, bagi yaang sudah terdata sudah dilakukan tindakan pengobatan. Namun, ada beberapa hal yang dikecewakan, yakni ODHA lupa berobat ketika mereka sudah merasa pulih. "Padahal, mereka harus lebih memperhatikan obat mereka, karena penyakit ini sangat berbahaya," ujarnya.

Lebih lanjut Aspan mengatakan, untuk penderita yang terdata itu mayoritas mereka yang berusia produktif, yakni antara 20 tahun hingga 30 tahun. Namun, ada juga anak-anak yang tertular oleh orang tuanya yang sudah lebih dulu menderita HIV/AIDS. "Anak-anak dan ibu-ibu yang tak berdosa juga ada yang tertular," ujarnya.

Untuk langkah mengatasinya, Aspan menjelaskan telah melakukan pengobatan gratis. Kemudian, juga dilakukan upaya pencegahan dengan pembagian kondom gratis. Namun, dirinya mengatakan pembagian kondom dilakukan prioritas di daerah berisiko tinggi. Seperti panti pijat, lokalisasi serta tempat-tempat yang rawan terjadi hubungan seksual. "Jadi berhubungan seks dengan orang-orang berisiko tinggi harus gunakan kondom," ungkapnya.

Aspan menyebutkan, kondom tidak dibagikan ke anak-anak usia sekolah. Namun, hanya terhadap orang-orang yang berisiko tinggi.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jambi juga harus ikut serta dalam penanganan kasus HIV/AIDS ini. Walikota Jambi Sy Fasha menyebutkan, tahun ini Pemkot menganggarkan sebesar Rp 300 Juta untuk penanganan HIV/AIDS. Gunanya, terutama untuk pengobatan gratis para ODHA. "Bantuan untuk semuanya, termasuk pengobatan secara gratis. Kita harus perhatikan terus," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images