KEPERCAYAAN masyarakat tentang bisnis saham belum terlalu baik saat ini, apalagi masyarakat menilai bisnis ini susah untung.
Padahal tidak demikian adanya, bisnis saham adalah cara yang tepat dan cepat mendapat keuntungan, seperti investasi emas yang saat ini sedang tren dan banyak diminati masyarakat.
Lantaran minimnya pengetahuan masyarakat tersebut, menjadikan Yudistira Oemar selaku Kepala Cabang Bestprofit Futures Jambi terus berupaya mengedukasi masyarakat cara berbisnis investasi, seperti saham.
Di Jambi Bestprofit Futures sudah berjalan selama 5 tahun, dan menjadi bisnis pialang jasa keuangan yang diakui serta memiliki konsultan yang bisa diandalkan.
"Tinggal bagaimana memberikan edukasi dan layanan terbaik di Jambi. Karena pengetahuan tentang bisnis pialang ini masih minim. Tugas mengedukasi bagaimana memilih perusahaan pialang yang terbaik inilah menjadi tantangan yang besar," katanya.
Pria yang memulai kariernya di Bestprofit Futures pada awal tahun 2004 ini mengaku, kelebihan bekerja di Bestprofit Futures yaitu dapat memberikan ilmu tentang bisnis pialang berjangka kepada masyarakat.
Apalagi di Indonesia, dan Jambi khususnya bisnis berjangka masih sangat awam dikenal masyarakat.
Ini juga yang menjadi fakto Bestprofit Futures yang baru hadir sejak tahun 2000. Sejak hadir di Jambi 5 tahun lalu, memang saat ini belum begitu terkenal. Maka dari itu 7 wakil Pialang, 5 Manager, 80 Marketing dan 12 Asisten Manager terus dikerahkan ke masyarakat untuk mengedukasi tentang bisnis pialang yang baik dan menjanjikan serta aman.
"Khusus di Bestprofit Futures saat ini memiliki 3 produk, dari produk itu investasi emas paling menarik," jelasnya.
Berbicara mengenai karier, pria kelahiran Mei 1980 ini, mengaku bahwa tahun 2004 lalu mulai bergabung bisnis pialang di cabang Arta Graha Kantor Pusat Bestprofit Futures Indonesia.
Perjalanan kariernya benar-benar dari bawah, mulai dari bussines consultan, bussines manager, vice branch manager, sampai menjadi Branch Manager di Jambi sejak tahun 2012 lalu. Sebelum di Jambi, Yudistira mengaku pernah di Pekanbaru sejak tahun 2007.
sumber: jambi ekspres