iklan
MERANGIN , Bupati Mer­angin, Al Haris, kecewa atas kelakuan stafnya, terkait pelantikan Kepsek di Mer­angin. Pasalnya, ia sama sekali tentang teknis pelantikan. Ia hanya menyerahkan semua berkas kepada ketua Baper­jakat dan Disdik Merangin.

‘’Saya sangat menyayangkan apa yang terjadi pasca pelan­tikan. Soalnya, banyak guru yang baru dilantik tidak diter­ima siswanya. Banyak Kepsek yang dilantik, sementara masa jabatannya belum habis,” ujar bupati saat membuka Rapat kades di ruang pola, Kamis (3/4) .

Haris juga mengatakan, terkait informasi yang bere­dar di kalangan masyarakat, bahwa untuk pengamanan po­sisi Kepsek agar tidak lengser dari jabatan, dirinya menda­pat uang jaminan yang diberi­kan oleh Kepsek. ‘’Padahal sampai detik ini saya tidak pernah menerima jaminan untuk menjaga posisi Kepsek,’’ tandasnya.

Sementara Kadisdik Mer­angin, Ahmad Bastari, mem­bantah semua tuduhan yang disampaikan terkait pengang­katan Kepsek beberapa waktu yang lalu. “Masalah jabatan adalah wewenang Baperjakat. Itu sudah dikaji sesuai prose­dur yang berlaku. Dan saya tidak pernah memerintah, me­nyuruh, dan menerima sogok soal pengangkatan kepsek,” tegasnya.
--batas--
Terpisah, setelah sebelum­nya guru dan siswa SMA 13 menolak kedatangan Kepsek yang baru, kali ini giliran SMP 42 Merangin yang melakukan aksi serupa dengan melaku­kan mogok belajar karena Kepala SMP 42 Merangin, A Gani diganti Zulfiardi. “Jika tetap Kepsek baru memimpin SMP 42 Merangin, anak-anak akan mogok dan kami sebagai orang tua akan memindahkan ke sekolah lain,’’ ancam wali murid..

Para siswa SMP 42 pun men­gancam akan terus melakukan mogok belajar, jika kepsek yang lama tidak dikembalikan.

Terpisah Seketaris Dinas Pen­didikan, Zubir, saat dikonfir­masi via ponsel membenarkan adanya penolakan Kepsek SMP 42 oleh para siswa. “Kami su­dah mengetahui penolakan kepsek, maka kami besok akan mengecek langsung dan mem­berikan alasannya, karena ini SK bupati juga,’’ tandasnya.


Sumber :  Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images