iklan
BANYAKNYA tokoh berpengaruh yang mencalonkan diri  dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi menjadi batu sandungan bagi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI incumbent untuk lolos ke senayan. Pasalnya, tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh ini bisa membawa massa pendukung dalam jumlah besar. Mereka umumnya sudah banyak dikenal di kalangan grass roat. 

Sebut saja misalnya, Dipo Ilham Djalil. Dirinya merupakan anak anggota BPK RI, Dr Rizal Djalil. Selain itu juga berasal dari Kerinci. Dimana masyarakat Kerinci memiliki kekerabatan yang erat. Dengan kekuatan demikian, Dipo diyakini bisa mendulang suara. Meski sebagian masyarakat Kerinci juga ada yang mendukung Ami Taher yang mencalegkan diri dari PPP.

Selain Dipo, yang juga diprediksi menjadi saingan berat calon incumbent yakni, Ahmad Subandi Budianto. Pengusaha yang satu ini merupakan Ketua KONI Provinsi Jambi. Dengan posisinya tersebut, dia banyak dikenal dikalangan olahragawan.

Disamping itu, di Demokrat sendiri, AS Budianto merupakan  ketua DPC Demokrat Kota Jambi.  Secara politis, posisinya ini sangat menguntungkan untuk memobilir suara masyarakat kota Jambi. Dia juga berasal dari tokoh Jawa dan orang Nahdatul Ulama (MU) serta punya finansial yang kuat.

Elviana juga disebut-sebut sebagai caleg yang punya kans besar lolos ke senayan. Dengan posisinya sebagai Wakil Sekjen DPP PPP Korwil Sumbagsel diyakini Elviana memiliki keleluasaan dalam menggalang dukungan dario struktur kepengurusan PPP dan jaringan Kemenag di provinsi Jambi yang notebene dibawah Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali.

‘’Potensi suara Elviana tersebar di seluruh kabupaten dan kota, terutama Tebo, Bungo, Merangin, dan Batanghari,’’ ucap Direktur CEPP, Drs As’ad Isma MPd.

Di Golkar seperti Kemas Farid Alfarelly yang juga pernah maju sebagai calon DPD pada Pemilu 2009 lalu, saat ini ia mendapatkan suara yang cukup signifikan. Didukung juga oleh financial dan keluarga besarnya. Demikian juga dengan Sutan Adil Hendra dari Gerindra dengan jaringan HKTI yang dimiliki dan juga merupakan seorang pengusaha. Untuk PDIP sendiri yang cukup potensial Dodi Sularso yang dibayangi Caleg Ihsan Yunus.
--batas--
Sedangkan pesaing incumbent yang turut bersaing yakni  Anggota DPR RI Dapil Jambi yang kembali bertarung yakni, Indrawati Sukadis, Selina Gita, H Bakri, Herman Kadir dan Murady Darmansyah.

Pengamat Politik Jambi, Ivan Fauzani saat dimintai tanggapannya menyatakan, bagi Caleg baik yang baru dan punya figur berpengah maupun incumbent sebenarnya kembali kepada rekam jejaknya selama ini.

Menurutnya, incumbent akan dinilai oleh pemilih apa yang telah dilakukan dengan janji-janji mereka lima tahun lalu, apakah masih layak didukung atau tidak. Dengan ada warna warni yang baru tentu muncul semacam harapan baru bagi masyarakat.

“Tergantung lagi dengan visi misinya dan programnya seperti apa untuk masyarakat. Apakah bisa meyakinkan masyarakat untuk memilih mereka. Ini pertarungan cukup sengit sebenarnya,” ujarnya.

Selain itu menurutnya, sekarang ini masyarakat sebenarnya juga menilai hal-hal yang sederhana. Misalnya terkait atribut kampanye atau etika saat kampanye itukan jadi penilaian tersendiri. Seperti ada Caleg yang menyisipkan brosur ke rumah warga, ini juga menjadi penilaian sendiri.

“Masyarakat bisa menilai ini kenapa tersembunyi kenapa tidak terang-terangan. Masa tenang ini juga dijadikan mereka untuk berihktiar sekuat tenaga untuk meyakinkan masyarakat. Kita berharap money politik jangan terjadi, jangan bodohi masyarakat dengan uang,” tuturnya.

Lantas bagaimana dengan figur berpengaruh yang pernah menjadi penguasa, mengingat ada beberapa mantan kepala daerah yang ikut maju. Dikatakan Ivan, mereka ini juga kadang dinilai sebagai orang yang terkesan haus jabatan, haus kekuasaan dan haus akan uang.

“Ini menjadi penilaian. Ini bukan berarti kita melarang mereka untuk maju. Jika dulunya mereka bagus tentunya akan dipilih, tetapi kalau sebaliknya tentu tidak akan dipilih,” sebutnya.

Selain itu ditambahkannya, sebaiknya Caleg jangan tampil dengan simbol-simbol atau orang-orang berpengaruh di belakangnya. Tampil apa adanya, jangan terkesan kurang percaya diri. Paparkan program, visi misi dan jangan muluk-muluk.

Terpisah, Nasuhaidi, Pengamat Politik Jambi lainnya melihat, untuk DPR RI incumbent sebagian relative bisa bertahan dan sebagian dari mereka mendapat tantangan dari Caleg baru. Misal dengan adanya anak muda dan figur yang berpengaruh lainnya yang ikut maju, ini akan membuat incumbent menjadi relative berat untuk mempertahankan jabatannya.

“Saya melihat tidak sampai 50 persen incumbent yang akan bertahan, karena pendatang baru yang potensial dan mempunya financial yang kuat sehingga mereka jadi kuat,” ujarnya.

Selain itu ditambahkannya, ada juga yang tampil dengan kekuatan financial dan berani membuat terobosan-terobosan serta punya jaringan yang luas sehingga kemungkinan muncul pendatang baru di Senayan itu sangat besar.

“Itu menjadi mesin-mesin yang tidak bisa diremehkan oleh incumbent. Incumbent pasti akan terseok-seok untuk mempertahankan kursinya oleh kekuatan mereka ini,” tambahnya.

Kemudian kinerja incumbent selama ini tentu akan memberikan pengaruh terhadap penilaian masyarakat. Kemudian cara-cara dia mendekati masyarakat, sebagai wakil rakyat bagaimana kepedulian mereka ini menjadi poin tersendiri.

“Tetapi pendatang baru saat ini yang datang membawa isu-isu yang fres. Jadi antara incumbent dan pendatang baru ini sangat sengit. Memang antara keduanya ini ada dua sisi yang berbeda, yang incumbent punya jaringan dan yang baru ini punya visi yang bagus dan kekuatan financial ini bisa menjadi modal,” tukasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images