iklan
Sepanjang 182 km jalan di Provinsi Jambi berada dalam status rawan longsor. Hal ini disampaikan Febrila Kusnondo, PPPK Pembangunan Wilayah VII Kerinci, kemarin.

“Sekarang masih rawan karena daerahnya perbukitan dan pegunungan, sangat rentan dengan longsor apalagi dalam kondisi hujan. Diantaranya Bangko ke Batas Kerinci panjangnya 71 km, lalu batas Kerinci ke Sanggaran Agung 57 km, Sanggaran Agung ke Sungai Penuh 17 km dan Sungai Penuh ke Tapan itu panjangnya 37 km,” terangnya.

Dia menyatakan, semua daerah sepanjang ruas jalan tersebut rawan longsor. Baik mulai dari Bangko sampai ke Sungai Penuh. “Namun yang paling rawan itu dari Sungaipenuh sampai Tapan. Itu yang sangat rawan terjadi longsor,” sebutnya.

Saat ini, katanya, alat-alat berat sudah standby di lokasi untuk mengantisipasi jika terjadi longsor di saat tak terduga. Apalagi, sambungnya, saat ini, ruas jalan Bangko-Sungaipenuh tengah dikerjakan dengan sistim multiyears. “Jadi semua alat masih standby di lapangan,” ungkapnya.
        
Hanya saja, untuk daerah Tapan, dia mengatakan, memang alat berat belum ada di lokasi. “Untuk alat yang di Tapan mudah-mudahan minggu ini sudah ada disana, yang jelas mulai diantisipasi. Kalau terjadi longsor sementara alat belum ada di lokasi, kita bekerjasama dengan PU kabupaten dan PU Kota,” katanya.

“Kemarin sudah kita rapatkan dengan Kabupaten soal kondisi jalan. Hanya saja Wabub Kerinci mengatakan memang status jalan punya Provinsi, hanya saja kita punya tanggung jawab bersama. Itu sangat baik sekali tanggapannya,” tambahnya.

Sekarang ini, menurut dia, daerah yang paling rawan longsor adalah di Sungaipenuh menuju Tapan. “Kalau Bangko sampai batas kondisinya rawan juga, hanya saja ruas ini sedang masa pelaskanaan multiyears. Kalau ada longsor mudah-mudahan kontraktor setempat yang mengerjakan jalan pasti ikut membantu dan alat standby juga,” tandasnya.




sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images