Di Pemilu 2014 ini, Partai Amanat Nasional (PAN) di Provinsi Jambi harus menelan pil pahit. Jika pada pemilu 2009, PAN bisa bertahta di lima kabupaten, yakni Bungo, Sungaipenuh, Kerinci, Sarolangun dan Tanjabtim, pada tahun ini harus puas dengan perolehan kursi ketua hanya di DPRD Batanghari dan Tanjabtim.
Rendahnya suara PAN di delapan kabupaten lainnya, menyebabkan, partai lambang matahari ini tidak bisa memperoleh kursi ketua. Sedangkan kursi ketua DPRD, di daerah yang dulunya dikuasai PAN, pada pemilu 2014 ini berhasil diraih beragam partai. Misalnya, untuk Ketua DPRD Sarolangun diraih oleh PDIP. Kemudian, di Kerinci didapat oleh Partai Gerindra, di Bungo diperoleh Demokrat, Sungaipenuh juga diduduki oleh Demokrat.
Terjun bebasnya kursi PAN ini disinyalir karena kurangnya publik figur yang tahun ini menjadi Caleg PAN. Selain itu, banyak kepala daerah yang dulunya merupakan orang PAN, sekarang sudah pindah perahu.
Anjloknya suara PAN ini sendiri diakui oleh Sekretaris DPW PAN Provinsi Jambi, Saipul Azwar. Diakuinya, turunnya suara PAN ini dikarenakan banyak faktor. Selain faktor figur, juga finansial yang dimiliki para Caleg.
"Figur dan finansial ini cukup menentukan. Kemudian jaringan partai, misalnya ketika salah satu daerah yang kepala daerahnya dari salah satu partai, makanya suaranya bagus. Nampaknya jaringan sama kekuasaan kepala daerah itu menentukan," katanya.
Namun untuk perolehan suara ditingkat kabupaten/kota, diakui Saipul cukup lumayan. Beberapa daerah diklaimnya terjadi peningkatan. "Kayak di Tanjabtim itu meningkat, Cuma di Sarolangun kami yang keteteran. Di DPRD Provinsi kami dari 8 kursi jadi lima, padahal dulu 8 kursi dari 45 kursi, sekarang 5 dari 55 kursi, jadi memang jauh turunnya," tandasnya.
--batas--
Dari Tanjabar, dilaporkan perolehan suara Gerindra tertinggi di daerah
yang dipimpin Usman Ermulan tersebut. Seusai pleno Rekapitulasi Suara
Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Tanjab beberapa waktu lalu, paling tidak ada 15 wajah baru akan
menghiasi Kantor DPRD Tanjab Barat, untuk periode 2014-2019.
Porsi
terbesar wajah baru diisi dari Dapil 1 ( Tungkal Ilir Seberang Kota dan
Bram Itam) dimana dari 12 caleg terpilih, 6 diantaranya merupakan wajah
baru, seperti Faizal Riza dari P Geridnra, Hasmelly Hasan dari PDI-P
dan H Nazaruddin dari PAN. Penyumbang wajah baru terbesar kedua dari
Dapil 4 (Batang Asam, Tebing dan Tungkal Ulu) dimana 5 dari 8 caleg
terpilih merupakan wajah baru.
Diantaranya, Ramziah dari Nasdem,
Sutejo dari P Gerindra dan Adam dari PAN. Sementara dari Dapil 2
(Betara- Kuala Betara) ada dua caleg terpilih yang merupakan wajah baru,
yaitu Hj Nurasiah dari PKB dan Ambo Angka dari P Gerindra. Dari Dapil 3
dan Dapil 5 masing- masing menyumbang 1 nama wajah baru caleg terpilih,
yaitu Ombing Sukiman dari P Golkar dan Assek dari Gerindra.
Partisipasi
pemilih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencapai 76,43 persen atau
sebanyak 161843 suara sah. Jumlah tersebut dari akumulasi dari
DPT,DPK,DPKTB yang totalnya mencapai 211742 suara. Hal ini disampaikan
langsung oleh Ketua KPUD Tanjab Barat, Apnizal, St saat dikunjungi awak
media di kantornya. Dari jumlah pemilih ini, dapat diartikan bahwa
jumlah masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya, sebesar 23,57
persen.
"Jumlah pengguna hak suara ini melebih target yg telah
ditetapkan secara nasional. Dimana berdasarkan aturan nasional, target
pemilih harus mencapai 75 persen. Dan itu artinya kita melebihi
target.,"paparnya. Perbandingan pada pemilihan legeslatif tahun 2009
lalu dengan tahun 2014 ini, jumlah pengguna hak suara cenderung
meningkat. Pada periode 2009 lalu, tercatat 68,89 persen saja yang
menjalankan hak nya. "Ada peningkatan sebesar 7,54 persen.,"ungkapnya.
sumber: jambi ekspres