iklan
Angka kebakaran di Kota Jambi medio Januari sampai April 2013 ini cenderung tinggi. Data dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi, tercatat sebanyak  28 titik kebakaran terjadi dalam kurun waktu tersebut.

‘‘Untuk tahun 2013 ini, dari Januari hingga April tercatat ada 28 titik kejadian (kebakaran, red),’‘ kata Kadis Damkar Kota Jambi Ridwan.

Menurutnya, akibat dari kebakaran tersebut, kerugian diderita korban mencapai angka Rp 700 juta. ‘’Sedangkan penyebab terjadinya kebakaran itu kebanyakan karena konsleting hubungan arus pendek listrik dan penyebab lainnya seperti kompor atau tabung gas yang meledak, obat nyamuk, kembang api, dan lain sebagainya,’’ sebutnya.

Lebih lanjut Ridwan mengatakan, pihaknya selalu berupaya tepat waktu sampai di lokasi kejadian kebakaran, untuk memadamkan api. Hanya saja, Ridwan menyebut terkadang ada hambatan yang mereka alami, salah satunya adalah jalan lingkungan yang dulit dimasuki.

‘‘Kita selalu berusaha tepat waktu, tapi kendala itu pasti ada. Kadang kita sulit masuk jalan lingkungan karena dipasangi portal. Silakan masyarakat membangun gapura, namun jangan ditutupi portal. Ini untuk memudahkan kita sampai ke lokasi kebakaran,’‘ jelas Ridwan.

Lalu bagaimana dengan data jumlah kasus kebakaran yang terjadi pada tahun 2012 lalu?  Menurutnya, tahun lalu pihaknya mencatat ada 92 titik kejadian. ‘‘Kebanyakan juga disebabkan hubungan arus pendek listrik,’‘ ujarnya.

Di samping itu Dinas Damkar Kota Jambi juga mengaku masih kekurangan personil maupun jumlah mobil pemadam kebakaran dalam usaha memproteksi lebih kurang 600 ribu jiwa warga Kota Jambi dari bahaya kebakaran. Menurut Ridwan, dengan jumlah warga Kota Jambi yang lebih kurang 600 ribu jiwa, seharusnya terdapat 20 pos damkar.

‘‘Jadi nantinya setiap pos akan memproteksi 30 ribu orang penduduk,’‘ kata Ridwan.

Begitu pula dengan ketersediaan mobil damkar. Sebut Ridwan, dengan jumlah penduduk lebih kurang 600 ribu jiwa, idealnya Dinas Damkar Kota Jambi memiliki 30 unit mobil damkar. Nantinya, 1 unit mobil damkar akan memproteksi 20 ribu orang penduduk.

‘‘Saat ini kita baru memiliki 12 unit mobil damkar. Setiap tahun, kita terus berusaha bersama pihak legislatif untuk menambah sarana dan prasarana damkar,’‘ terangnya.

Lebih lanjut Ridwan mengatakan, dirinya juga berharap agar pemerintah daerah memberikan perhatian kepada petugas damkar yang ada saat ini. ‘‘Karena mereka (petugas damkar, red) bekerja 24 jam,’‘ tambahnya.

Sementara itu untuk pelaku usaha yang ada di Kota Jambi, Ridwan meminta agar mereka juga bisa memproteksi diri terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran. Salah satunya dengan cara menyediakan peralatan pemadam kebakaran sendiri.

‘‘Pelaku usaha juga harus terlibat dalam penyelamatan investasi mereka. Proteksi mereka terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran harus baik, sehingga tidak mudah panik jika terjadi kebakaran,’‘ pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images