iklan
Sudah hampir empat hari warga Perumahan Kebun Kopi Kelurahan thehok Kecamatan Jambi Selatan tidak lagi menikmati pelayanan air PDAM. Akibat tidak mengalirnya air ini membuat warga meradang. Karena selama ini untuk aktifitas MCK, sehari-hari warga bertumpu pada air PDAM. "Ada memang sumur bor, itu juga untuk empat rumah, karena sering diambil air menjadi dangkal," sungut Kiki warga sekitar.

Selain terjadi pendangkalan pada sumur tersebut, lanjutnya, air sumur bor tersebut juga berwarna coklat, sehingga tidak bisa digunakan untuk dimasak sebagai air minum. "Paling hanya bisa sebagai cuci piring, kalau cuci baju, nanti baju jadi coklat," jelasnya.

Diakuinya, memang ada sebagi rumah yang masih menikmati aliran air dari PDAM, tapi itu tidak keseluruhan hanya beberapa rumah saja yang menikmati air tersebut. "Kalau ngalir airnya juga kecil, tidak bisa menampung air dalam jumlah banyak," tuturnya.

Diapun memilih menggunakan air minum isi ulang yang berada tidak jauh dari rumahnya. Karena air isi ulang masih bisa digunakan untuk mencuci sayuran dan diminum. "Walau rugi ya tapi mau bagaimana lagi, setiap hari harus beli air isi ulang," keluhnya.

Kejadian tidak mengalirnya air PDAM sudah dianggapnya biasa. Karena buka terjadi sekali atau dua kali saja. Sehingga untuk mengadukan perusahaan terkait akan sia-sia belaka. "Biar mereka (PDAM, red) mikir saja. Kalau kami telat bayar langsung didenda, tapi kalau pelayanan mereka buruk, mereka langsung bikin alasan yang menurut kami tidak masuk akal," tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images