iklan UN : Siswa SMA di Batanghari saat mengikuti UN. Saat ini angka putus 
sekolah di Bungo cukup tinggi dan perlu kebijakan serius untuk mengatasi
masalah ini.
UN : Siswa SMA di Batanghari saat mengikuti UN. Saat ini angka putus sekolah di Bungo cukup tinggi dan perlu kebijakan serius untuk mengatasi masalah ini.
MUARABUNGO, Momentum Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei kemarin harus menjadi pemacu Dinas Pendidikan Bungo untuk terus berbenah. Hal tersebut dikarenakan angka putus sekolah di Kabupaten Bungo cukup tinggi yang mencapai 33 persen.

Saat ini masih banyak siswa lulusan SLTP di Kabupaten Bungo yang tidak dapat melanjutkan ke SLTA. Setidaknya masih 33 persen yang putus sekolah dan 14 persennya mentok di SD. Sedangkan yang tidak bisa melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi lebih banyak lagi.

“Kita berharap dengan memperingati Hadiknas, kualitas pendidikan di Bungo terus meningkat. Angka putus sekolah juga akan berkurang,” ujarWakil Bupati Bungo, H. Mashuri, Sabtu (3/5).

Berdasakan angka partisipasi untuk siswa SD di Bungo sudah 100 persen. Angka tersebut sudah cukup membanggakan Kabupaten Bungo, akan tetapi masih adanya putus sekolah tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Masalah ini akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bungo kedepannya, terutama Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo.  

“Kita berharap kedepan peran orangtua untuk menyuruh anaknya sekolah cukup tinggi. Agar anak putus sekolah di Bungo berkurag,” tambahnya.

Sedangkan angka Indek Pambangunan Manusia (IBM) atau Human Depelovmen Incdek (HDI) pada pengukuran perbandingan melek huruf di Kabupaten Bungo di urutan ke-8 dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

“Ada beberapa peningkatan yang telah dicapai. Seperti agka melek huruf atau buta aksara di Kabupaten terus mengalami penurunan. Agka melek huruf mencapai 97 persen. Artinya tinggal 3 persen lagi yang belum bisa baca tulis,” kata Mashuri.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images