iklan RAZIA: Razia pelajar yang digelar beberapa waktu lalu di Kota Jambi.
RAZIA: Razia pelajar yang digelar beberapa waktu lalu di Kota Jambi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Jambi Rifai memastikan temuan 4 butir pil ekstasi dalam razia pelajar beberapa waktu lalu bukan milik pelajar Kota Jambi, akan tetapi milik pelajar Kabupaten Muarojambi.

‘’Jadi pil itu bukan dari siswa Kota Jambi. Kan yang diamankan di Hutan Kota semuanya siswa Muaro Jambi,’‘ kata Rifa'I, saat dikonfirmasi di DPRD Kota Jambi, Senin (05/5).

Ia menjelaskan, pihak Disdik Kota Jambi tentunya tidak bisa melakukan tindakan kepada siswa tersebut, namun disebutkannya, pihaknya sudah memberitahukan kepada keluarga siswa dari Muaro Jambi tersebut.

‘‘Kita hanya kordinasi dengan keluarga, sudah kita kasih tahu. Namun yang menindak lanjutinya Pemkab Muaro Jambi,’‘ ungkapnya.

Ditanyakan adakah upaya antisipasi atau tes urin siswa Kota Jambi, Rifa,I menyebutkan, untuk tes urin belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini, karena menyangkut biaya.

‘‘Namun untuk antisipasi, kita mulai tahap menghimbau kepada orang tuanya, agar melakukan tes urin anaknya sebelum masuk ke sekolah yang lebih tinggi,’‘ terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi, Jefri Bintara Perdede, mengatakan,  untuk antisipasi adanya siswa di Kota Jambi yang memakai barang terlarang, menurutnya sudah seharusnya dilakukan tes urin.

‘‘Memang seharunya dilakukan tes urin jika mau masuk atau mendaftar ke sekolah. Kalau untuk tes urinnya dilakukan sekarang memang bagus, akan tetapi itu juga memerlukan anggaran yang cukup besar,’‘ kata Jefri.

Menurutnya pemerintah harus membahas hal tersebut sedini mungkin, karena bila kedepan tidak dilakukan hal yang seperti itu, generasi muda Kota Jambi bisa terkontaminasi akibat baraang terlarang itu.

‘‘Karena anggaran cukup besar, jadi itu kita harapkan kedepan dibahas hal tersebut,’‘ sebutnya.

Terpisah, Walikota Jambi Sy. Fasha yaang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengungkapkan, bahwa pemkot saat tidak bisa melakukan tes urin kepada siswa sekolah di Kota Jambi, karena memerlukan anggaran yang cukup besar.

‘‘Itu anggaranya cukup besar, mungkin tahun depan akan kita anggarkan. Dan tes urin itu akan kita lakukan di beberapa sekolah, sebagai sampel sekaligus sebagai shock terapi,’‘ ungkap Fasha.

Terkait hal tersebut, Fasha mengaku miris melihat keadaan siswa saat ini, untuk itu, Ia menghimbau kepada orang tua, agar lebih intensif lagi dengan anaknya.

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait