iklan
Nasib naas menimpa Zulmaidi (50), warga Merangin  yang mendampingi pengobatan anaknya di RS Dharmais Jakarta, Lina Istriana Agustin (26) yang menderita penyakit tumor nasal.
    
Ia terpaksa tidur di emperan RS Dharmais karena tidak punya biaya lagi untuk menyewa kos-kosan selama pengobatan anaknya di Jakarta.

Padahal sebelum berangkat, dia bertemua dengan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus disaksikan Wakil Bupati Merangin, Khafid Moein, Kepala Dinas Kesehatan Merangin, Dirut RS Merangin dan beberapa pihak lainnya.

“Saat itu saya dijanjikan mau dibantu selama disini (Jakarta, red),” katanya.

Diakuinya, kondisi itu sudah dijalaninya sejak 24 April lalu hingga sekarang. “Saya sudah tinggal disini (emperan rumah sakit, red) dari 24 April. Kemarin sebelum berangkat saya dibantu Rp 5 juta oleh Gubernur setelah sampai disini,” ucapnya.

“Janjinya biaya selama disini akan ditanggung oleh bapak Gubernur. Saat itu disaksikan Wabup Merangin, Kadiskes, kepala rumah sakit. Saat itu pak Gubernur memerintahkan untuk membantu saya agar kepala Dinas Kesehatan membantu saya agar diurus untuk berobat ke Jakarta,” ungkapnya.

“Jadi saat itu katanya, mengenai biaya transportasi dan biaya hidup pendamping pasien yaitu saya akan ditanggung semuanya. Jadi kami diurus sampai diantar ke Dharmais,” tambahnya.

Disampaikannya, anak sudah mengalami sakit tersebut sejak 2004 silam. Dia berharap memang agar anaknya mendapatkan pengobatan yang seharusnya dilakukan. “Harapan saya anak saya ini bisa mendapatkan pengobatan maksimal. Dari rumah sakit penanganannya direncanakan dalam minggu ini operasi besar. Kemarin sudah operasi kecil untuk mengambil sampel, sekarang menunggu hasil diagnostiknya keluar dari labor,” terangnya.

“Hasilnya itu dokter membaca tindakan apa yang harus dilakukan. Untuk di rumah sakit tak masalah,” sambungnya.

Hanya saja, dia menjelaskan, biaya hidup dirinya selama mendampingi anaknya tersebut yang saat ini menjadi persoalan. “Biaya bayar kos ini yang jadi masalah. Biaya disini (kos-kosan, red) itu hariannya Rp 200 ribu, sebulan Rp 2 juta,” bebernya.

Dia mengaku, di Jakarta dirinya hanya sendirian mendampingi perobatan anaknya tersebut. “Harapan kita bsia dibantu Gubernur, karena proses pengobatan masih berlanjut disini. Minggu ini anak saya akan dioperasi bongkar wajah begitu,” terangnya.

Diakuinya, dia membutuhkan dana setidaknya Rp 5 juta lagi selama perobatan anaknya disana. “Biaya hidup disini, saya tak bisa mematok. Makan saya sehari-hari Rp 80 ribu,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang akan dimintai komentarnya terkait hal ini tak memberikan banyak jawaban. Dikonfirmasi via ponselnya kemarin, tak ada jawaban. dikonfirmasi via pesan singkat, dirinya mengaku sedang di laur daerah. “Saya lagi di luar kota, signal hilang timbul,” katanya singkat.

Dipertanyakan lagi apa pendapatnya dan apa yang akan dilakukan pihaknya terhadap persoalan ini via pesan singkat itu, media ini malah sama sekali tak mendapatkan jawaban.

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images