iklan MULTIYEARS : Salah satu titik JFC di Kasang, Jambi Timur. JFC akan 
dibangun di empat titik yakni di Danau Teluk, Sungai Tembeku, Sungai 
Asam dan Danau Sipin.
MULTIYEARS : Salah satu titik JFC di Kasang, Jambi Timur. JFC akan dibangun di empat titik yakni di Danau Teluk, Sungai Tembeku, Sungai Asam dan Danau Sipin.
Rencana pembangunan Jambi Flood Control (JFC) untuk penanganan banjir di Kota Jambi dimulai. Proyek senilai 278 Miliar ini  akan dimulai di dua titik lokasi. Bahkan, segala persiapan sudah ditinjau Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi, Ivan Wirata.

Dikatakan Kadis PU, dalam proyek JFC ini, ada empat titik lokasi yang akan dibangun pintu-pintu dan bendungan air, yakni di Danau Teluk, Sungai Tembeku, Sungai Asam dan Danau Sipin. Namun proyek ini dikerjakan dengan sistem multiyeras  hingga 2014-2016. Pendanaanya didapat dari APBN melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS VI). “Dua lokasi yang dibangun tahun ini yakni Sungai Tembeku dan Danau Danau Teluk,” terangnya, disela-sela meninjau lokasi pembangunan proyek JFC ini.

Dijelaskannya, sistem kerja JFC ini nantinya, dari hulu Kota Jambi air akan buang ke Sungai Batanghari melalui pintu-pintu di empat titik yang akan dibangun. Nanti, ketika Sungai Batanghari naik maka pintu air akan ditutup, sedangkan jika air surut pintu air akan dibuka lagi. Namun ketika pintu ditutup dan air tergenang di daerah perkotaan maka akan disedot ke Sungai Batanghari dengan sistem pemompaan.

Dalam rencana pembangunan JFC ini, diperkirakan akan mampu mengatasi banjir dengan luas genangan 4500 hektar, dengan tinggi air 1-4 meter dan rentan waktu genangan 4-30 hari. Analisnya, dalam satu tahun frekwensi kejadian banjir di Kota Jambi yakni antara 2-17 kali dalam satu tahun.

Pihaknya juga telah menganalisa penyebab kejadian banjir di Kota Jambi. Dinataranya, dikarenakan kapasistas sungai berkurang  akibat banyaknya sendimen. Kemudian, air yang masuk dari kota ke Sungai Batanghari balik lagi ke kota atau istilahnya back water.  Kemudian, sistem drainase kota yang tidak memadai akibat tersumbat dan tidak menyambung. “Karena itu, dalam pembangunan JFC ini nantinya akan menyambung dengan sistem drainase, yang akan dibantu cipta karya dan perumahan,” paparnya.

Lalu, Ivan menjelaskan, akan dibuat danau resapan dititik yang akan dibangun pintu air. Polanya air dari perkotaan akan masuk ke danau kemudian dialirkan ke sungai.  “Bahkan, nantinya ada titik seperti di Sungai Tembeku gorong yang melintasi jalan akan dibangun dan diperlebar menjadi jembatan. Ini dimaksudkan agar air dari daerah timur kota lancar masuk ke danau buatan untuk menampung air,” terangnya.

Setelah dua lokasi ini selesai, nantinya akan dibangun di dua lokasi lainnya. Saat ini proyek ini sudah mulai berjalan dan rekanan sudah menandatangani kontrak. Pelaksananya yakni BUMN PT Hutama Karya.

Sementara itu, Kepala BWSS VI, Bambang Hidayah mengatakan, saat ini persiapan bahan-bahan dan alat-alat sudah dilokasi. Namun pekerjaan baru dimulai dalam waktu dekat akibat air di titik yang akan dibangun masih tinggi. “Sekarang tengah mempersiapkan bahan, tinggal pelaksanaan,” katanya.

Ia mengatakan, selain membangun pintu air dan danau sebagai daerah resapan air, dalam proyek JFC ini akan ikut dibenahi sungai-sungai kecil yang menjadi akses air ke Sungai Batanghari. “Tapi untuk efektifnya proyek ini tentunya harus terkoneksi dengan sistem drainase di Kota Jambi yang baik,” ujarnya.

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images