iklan
Rencana pembangunan pasar semi modern Angso Duo masih menunggu hasil keputusan DPRD Provinsi Jambi. Hingga saat ini, DPRD belum memutuskan jadwal pembangunan karena pansus masih bekerja dilapangan.‎ Namun, dari temuan pansus angso duo dilapangan, di curigai ada permainan mafia kios. Para mafia ini memanfaatkan koneksinya untuk menguasai kios, lalu nantinya disewakan atau dijual ke pedagang.

Anggota Pansus angso duo, Ar Syahbandar menegaskan, pihaknya masih meragukan data jumlah pedagang versi pemerintah yang disodorkan ke pansus. Menurutnya, dari 3 ribuan pedagang yang bakal mendapat kios, pemerintah tak merinci dan memberi penjelasan status nama-nama itu. Apakah mereka murni pedagang sekaligus pemilik kios, atau mereka hanya pedagang yang menyewa kios. "Pansus perlu tahu ini. Sebab, dari hasil temuan kita dilapangan, rupanya banyak kios yang statusnya adalah sewa,"bebernya.

Syahbandar menegaskan, hampir seluruh pedagang yang menempati kios pasar angso duo itu statusnya menyewa. Sedangkan pemiliknya tak berjualan Disitu. Pedagang yang menyewa pun sudah berpuluh tahun. Ada yang sudah 80 tahun, ada yang baru 10 tahun.

"Tidak semua lapak asli dipunyai pedagang. Nah, kita ingin meminta penjelasan, apakah data 3 ribu pedagang yang bakal memperoleh kios di tempat yang baru, adalah pedagang murni atau malah penyewa,"bebernya.

Bila ada yang berstatus penyewa, maka pansus akan merekomendasikan untuk melakukan pencoretan. "Kita minta namanya diganti. Kita tak mau kalau yang mendapat kios nantinya, adalah para penyewa,"tegasnya.

Syahbandar menduga, mafia atau calo kios sudah mulai gerilya dilapangan. Mereka menggunakan koneksi yang dipunyai untuk meminta jatah kepemilikan kio‎s.

"Kami ingin memastikan bahwa yang dapat tempat adalan pedagang. Kalau dikontrak, itu pasti kerjaan mafia. Kita tak mau itu terjadi. Lebih baik dak usah relokasi dilakukan,"ancamnya.

Syahbandar menegaskan, pansus rencana akan memanggil pemkot dan pemprov untuk mengklarifikasi ihwal data itu. "Rencananya hari ini akan kita panggil pihak eksekutife,"tegasnya.

Syahbandar mengingatkan, jangan sampai niat baik pemerintah justru tercoreng. Oleh ulah oknum mafia kios ini. Sebab, lanjutnya, mereka akan memanfaatkan situasi untuk mengeruk keuntungan. "Pokoknya nanti, kita minta data di klirkan,"tegasnya.

Rencana pembangunan pasar angso duo memang tak berjalan mulus. Rencana ini sudah di gembar-gemborkan sejak lama. Tapi, selalu saja urung karena banyak kendala. Kali ini, rencana ini hampir sudah dipastikan fix. Tapi, sepertinya akan terlambat lagi karena pansus menemukan ada banyak data pedagang yang dianggap belum klir.

Fauzi Syam, ketua percepatan pembangunan pasar angso duo menegaskan data pedagang itu sudah di validasi oleh pemerintah kota. Menurutnya, itu kewenangan pemkot untuk melakukan pendataan, termasuk aset yang dimiliki pemkot disana. "Saya rasa data pedagang sudah tak masalah. Nanti kita cek lagi soal temuan dewan itu," katanya.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images