iklan Pembukaan Kongres PMII di Jambi, Jumat (30/5).
Pembukaan Kongres PMII di Jambi, Jumat (30/5).
Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diharapkan tidak menjadi penjilat. Tetapi berusaha untuk terus meningkatkan kompetensi diri. Sehingga PMII tidak diperhitungkan dari segi kuantitasnya, tapi diakui kualitasnya.

‘’Selama ini kan, PMII dikenal dengan intelektualnya,’’ ungkap Wakil Ketua BPK RI, Ali Maskur Musa saat memberikan sambutan pada acara  pembukaan halaqoh dan kongres XVIII PMII, Jumat (30/5) di Gor Kotabaru, Jambi.

Dia menuntut pemuda untuk mampu menjadi kader-kader bangsa yang bersih dan menentukan sikap. "Sekarang Korupsi merajalela. Untuk praktek korupsi, KKN, mahasiswa jangan diam. Semua organisasi harus ditarik menjadi satu nafas untuk menjalankan organisasi yang baik. Jangan jadi bagian yang tak bisa beradaptasi dengan kekuasaan. Kalau mau sukses harus dari nol," tegas pria yang juga wakil Ketua Mapimnas PB PMII.

Menurut pria berkacamata ini, PMII adalah organisasi kaderasi, bukan organisasi massal. Pasalnya, negara saat ini bukan membutuhkan kuantitas, tapi yang dibutuhkan SDM yang berkualitas. Kader PMII juga harus mampu menghitung dan mengenali potensi diri sesuai dengan perkembangan zaman."Kalau masalah massa cukup kawan-kawan partai yang urus. Kita PMII harus membentuk kader yang potensial, militan dan berintegritas," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ali, perkembangan zaman dibarengi dengan potensi dan kualitas SDM. Menurutnya, saat ini adalah masanya profesionalitas, jadi profesi kader PMII harus jelas, dengan memiliki integritas. "Orang yang punya integritas tidak bisa dibeli dengan apapun. Saya, berharap kader PMII juga memiliki profesi yang jelas," harapanya.

Kemudian, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus dalam sambutannya mengatakan, PMII harus tetap konsisten dengan peran dan visi misinya untuk membangun bangsa. Terutama, PMII Jambi harus ikut serta dalam memberikan kontribusinya untuk Jambi, jangan jadi penonton.
--batas--
"saya yakin sebagai PMII mampu mengembangkan kader yang berpotensi dan memberikan ide - ide cemerlang untuk bangsa dan Jambi pada khusunya," sebut HBA yang juga Mapimnas PB PMII.

Diharapkannya, melalui Kongres ini, kader PMII bisa berdiskusi dengan efektik, terutama dalam menghadapi perkembangan bangsa kedepan, tanpa ada pertikaian dalam internal PMII. "Kongres ini tidak hanya membicarakan calon PB PMII. Tapi, juga harus ada hasil diskusi yang bisa melahirkan ide - ide cemerlang untuk bangsa," tuturnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketum PB PMII, Adin Jauharudin mengatakan, PMII juga harus mengenang jasa pejuang terdahulu. Pasalnya, tanpa perjuangan pendiri terdahulu, PMII tidak akan lahir seperti ini. Menurutnya,  perjuangan  islam dan indonesia merupakan peran dari PMII, karena PMII berada di garda terdepan untuk itu. "PMII 227 cabang mengawal keislaman, dan keindonesiaan. PMII lahir sebagai anak kandung yg sah dari bangsa ini," ungkapnya.

Dirinya berpesan kepada seluruh peserta kongres, untuk bisa bangun komitmen dan percaya diri sebagai organisasi pengkaderan. Selain itu, dirinya juga menyinggung politik Pilpres saat ini.
Menurutnya, siapun presiden terpilih nanti diharapkan yang terbaik bagi indonesia dan PMII.

"Perlu Gagasan yang cerdas dari PMII, kemudian diharapkan kongres ini akan melahirkan pemimpin yang bisa memahami kader, dan menjiwai PMII, sehingga PMII tetap eksis dengan pemikiran untuk indonesia lebih baik," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images