iklan
MUARABULIAN , Ajuan percerain Pegawai Negeri Sipil (PNS) dikabupaten Batanghari terjadi setiap minggunya selama Maret tahun 2014 ini. Hal ini diketahui dari banyaknya surat persetujuan cerai yang diterima pelaksana tugas Bupati Batanghari, Sinwan.  Hal tersebut membuat Plt Bupati Batanghari Sinwan mearasa heran.

Dikatakan Sinwan, Bahwa seharusnya dengan momen masihnya Hari kartini hendaknya di dukung dengan keharmonisan rumah tangga yang di idamkan. Namun sayangnya para PNS selalu saja ada cela untuk membubarkan mahligai rumah tangga. “setiap minggu pasti ada izin cerai yang masuk,” ujarnya.

Sinwan mengakui jika tiap minggu selalu saja ada PNS yang mengajukan cerai dengan berbagai macam cara dan latar belakang, namun pelaksana tugas Bupati ini masih belum mengetahui berapa jumlah pasti angka perceraian yang terjadi di Batanghari. Jika problem perceraian ini terus saja menjadi trend maka pemerintah Batanghari akan melibatkan lembaga adat untuk menyelesaikan konflik ini, sebab dampak yang terjadi adalah psikolgis anak dan perkembangan anaknya. “Saya berharap agar PNS di Batanghari jangan ada yang melakukan perceraian, sebab perbuatan tersebut sangat di benci oleh Allah,” pungkasnya.

Sementara itu, Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Dinas BKPPD Batanghari, bahwa diperkirakan ditahun 2014 ini pengajuan izin cerai PNS Batanghari meningkat 3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu terbukti Pada tahun 2013 terdapat 12 PNS yang mengajukan cerai di BKPPD Batanghari, sementara hingga bulan Maret 2014 terdapat 4 PNS yang mengajukan cerai.

Pada data yang ada di BKPPD Batanghari tahun 2013 hingga 2014, umumnya yang mengajukan cerai ialah dikalangan para perempuan yang umurnya masih tergolong sangat muda. Pada tahun 2013 terdapat 10 PNS Perempuan yang mengajukan cerai sementara dari PNS laki-laki Dua orang, sementara pada tahun 2014 juga PNS perempuan paling banyak yakni Lima PNS perempuan sementara PNS laki-laki Tiga orang.

Adapun yang menjadi alasan utama yang sering terjadi perceraian dalam rumah tangga kalangan PNS ialah kurang harmonisnya dalam rumah tangga, hanya sedikit yang menjadi alasan masalah ekonomi.
 

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images