iklan
Kurangnya stok Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau elpiji di beberapa daerah dalam Provinsi Jambi, diduga karena adanya aksi penimbunan yang dilakukan oleh  pangkalan.

Hal ini disampaikan oleh Humas Pertamina Jambi Arif Wahyu, Senin (2/6).

‘’Dugaan sementara, ada kekhawatiran jelang puasa stok elpiji ukuran 3 kg benar-benar habis, sehingga ada dugaan penimbunan,’’ katanya.

Diakuinya, meningkatkanya kebutuhan sudah diantisipasi dengan menyalurkan penambahan stok ke setiap agen di Jambi. Dia juga mengklaim Pertamina akan berusaha meningkatkan distribusi ke sub agen, termasuk pangkalan.

Dia berharap aparat penegak hukum dan pemda ikut membantu mengawasi distribusi elpiji. Jangan sampai elpiji bersubsidi ukuran 3 kg disalahgunakan lantaran dipakai untuk kebutuhan restoran dan usaha perhotelan. Sebab, elpiji 3 Kg khusus untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro.

“Kekosongan elpiji 3 kg di Jambi akan kami tambah penyaluran stok. Dari 82 matrik ton (MT) akan kami tambah lagi. Kami akan menunggu permintaan masing-masing agen, terutama menghadapi bulan puasa,” bebernya.

Dia menegaskan bahwa stok elpiji aman hingga bulan Ramadhan nanti. Berapapun kekurangannya akan ditambah oleh Pertamina. “Kami juga mengindikasikan kekosongan di eceran karena ada pangkalan nakal menimbun. Sehingga mereka bisa menjual elpiji di atas HET nantinya,” ungkapnya.

Soal penertiban agen dan pangkalan, Pertamina akan menurunkan tim memantau langsung. Jika ada pangkalan atau agen yang curang, akan diberi sanksi teguran dan pencabutan izin. “Kami kini sedang memantau distribusi elpiji. Ke depan, karena sudah ada penambahan kami yakin tidak ada kekhawatiran masyarakat kekurangan atau kesulitan dapat gas elpiji di Jambi. Baik di kota atau kabupaten,” sambungnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jambi M Zaki mengaku selain memantau persediaan atau harga sembako, pihaknya juga memantau perkembangan bahan bakar minyak dan elpiji. Terutama menghadapi puasa dan Lebaran Idul Fitri 1435 H tahun ini.

Dia berharap mulai dari harga sembako tidak terlalu tinggi dan stok BBM serta elpiji dapat terjamin aman. Ia sudah menurunkan tim ke pasar, SPBU dan pengecer gas atau pangkalan untuk mengantisipasi jika ada persoalan. Bila ada kendala seperti harga sembako terlalu tinggi, akan diadakan operasi pasar setelah koordinasi dengan dinas terkait.

“Lalu soal BBM dan elpiji akan koordinasi ke Pertamina,” tegasnya.


Sumber : Jambi Ekspres


Berita Terkait



add images