Program Satu Milyar Satu Kecamatan (Samisake) yang digelontorkan Pemprov Jambi di Kab Batanghari tahun ini berjalan lambat, karena sejumlah camat belum menyampaikan usulan kegiatan.
"Para camat belum juga menyampaikan usulan kegiatan yang akan dilaksanakan ke Bappeda Batanghari. Dari delapan camat, baru satu yang menyampaikan usulan," kata Kepala Bidang Konsosbud Bappeda Kab Batanghari, M Ridwan Nur.
Menurut dia, satu-satunya kecamatan yang sudah memasukkan usulan yakni Mersam. Kegiatan yang diusulkan berupa bedah rumah sebanyak 40 unit, pemasangan sambungan listrik ke-25 rumah, sertifikat tanah untuk 25 orang, UMKM bagi 10 orang, serta beasiswa untuk 180 orang.
Kec yang belum menyampaikan usulan yakni Muarabulian, Muara Tembesi, Bajubang, Pemayung, Maro Sebo Ulu, Maro Sebo Ilir, dan Bhatin XXIV. "Kita sudah beri tenggat waktu hingga akhir Mei, namun baru satu kecamatan yang mengusulkan. Yang lain minta waktu," ujarnya.
Banyaknya kecamatan yang belum mengajukan usulan membuat Bappeda kesulitan dan terpaksa memberi tenggat waktu kepada kecamatan untuk mempersiapkan rencana kegiatan pelaksanaan Samisake.
Secara terpisah, Camat Maro Sebo Ilir, M Fadil, saat dihubungi via ponsel mengakui belum memasukkan usulan kegiatan Samisake ke Bappeda Batanghari. Alasannya, saat ini tim kecamatan masih melakukan pendataan.
Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Bappeda dan berjanji akan menyampaikan usulan kegiatan setelah pembahasan APBD Perubahan, sebab tahun lalu dana Samisake untuk Kec Maro Sebo Ilir ada yang tidak terserap.
"Kita tunggu setelah pembahasan APBD-P, siapa tahu nanti akan ada penambahan kegiatan," katanya.
Fadil juga menyatakan pihaknya belum menetapkan data penerima beasiswa program Samisake. Penetapan direncanakan menunggu penerimaan siswa baru, karena berkaitan dengan besaran nominal beasiswa yang akan diterima.
Ia mencontohkan, siswa penerima yang didaftarkan sekarang berstatus SMP, padahal siswa tersebut baru saja lulus. Jadi, akan ditunggu saat mendaftar ke SMA supaya beasiswa yang didapat lebih besar.
Fadil meyakini program Samisake masih bisa terkejar setelah APBD-P, sebab kegiatan Samisake berupa pemberian beasiswa, UMKM, pemasangan listrik, dan sertifikat bisa segera dilaksanakan. Terkait program bedah rumah, ia mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan dan secepatnya akan disampaikan kepada Bappeda.(set)