iklan
MUARABULIAN, Kisruh antar pejabat negara kini terjadi di Jambi. Yakni antara Bupati Batanghari, H Abdul Fattah SH dengan Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H Fachrori Umar.

Pemimpin di Bumi Serentak Nan Bak Regam tersebut melarang Wagub kunjungan ke Batanghari lagi. Bahkan, ia juga telah menyatakan sikapnya, untuk tidak lagi ingin bertemu dengan Wagub Jambi tersebut setiap ada acara.


Larangan itu disampaikanAbdul Fattah, dalam sambutannya pada acara syukuran atas perolehan status WTP yang diperoleh Kabupaten Batanghari, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jum'at (24/5) malam.


Kemarahan Bupati Fattah, akibat statemen Wagub belum lama ini yang meminta dirinya untuk gentleman  menghadapi status tersangka yang ditetapkan oleh Kejati Jambi dalam kasus korupsi pengadaan mobil Damkar.


“Saya sudah sampaikan dengan gubernur secara resmi, saya tidak siap menerima kehadiran Wagub ke Batanghari,” kata Bupati Fattah dihadapan tamu undangan yang hadir.


Hal yang membuat bupati kecewa karena Wagub menyampaikan pernyataan yang menyinggung Abdul Fattah itu di Kabupaten Batanghari. Wagub ketika itu hadir mewakili Gubernur HBA, pada acara pembukaan TMMD ke-91 di Kecamatan Batin XXIV. Kecamatan ini merupakan tanah kelahiran Bupati Abdul Fattah.


“ Dari pada wagub, kirim saja pelayan ke batanghari, saya terima dengan hormat,” kata Bupati menutup rasa kesalnya.


Bukan hanya itu saja, Bupati juga mengungkapkan, ini bukan permasalahan politik, namun ini tentang permasalahan harga diri.
"Permasalahan Ini bukan karena perbedaan partai," pungkas

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar cukup terkejut dengan pernyataan Bupati Batanghari  Abdul Fattah yang tidak memperbolehkan dirinya sebagai Wakil Gubenur berkunjung ke Batanghari.


Apalagi, hal itu dipicu karena komentar Fachrori terkait status Fattah sebagai tersangka. Dimana saat itu Fachrori menyatakan kepada wartawan sebagai Wakil Gubernur berharap Fattah gentlemen dalam menghadapi kasusnya.


“Saya minta maaf kepada Fattah jika memang dia tersinggung atas komentar saya itu kepada wartawan. Tidak ada terlintas dihati saya rasa senang atas ditetapkannya Fattah sebagai tersangka,”ungkap Fachrori.


Kata-kata Gentleman menurut Fachrori, lebih diartikan sebagai rasa sabar dan tawakal dalam menghadapi kasus hukum untuk Fattah yang masih menjadi  Bupati Batanghari.

“Gentlemen itu maksud saya, agar Fattah bisa bersabar dan tawakal dalam menghadapi masalah yang sedang menimpanya, tidak ada yang lain,”jelas Fachrori.

Lalu, terkait komentar Fattah yang tidak memperbolehkannya berkunjung ke Batanghari, Fachrori malah menduga hal itu hanya merupakan kesalahpaham saja.
“Kita inikan sebagai pemimpin menjalankan amanah raykat, tentu Wakil Gubernur dan Bupati akan terus berkoordinasi,” ujarnya.

“Secara pribadi, saya juga tidak pernah ada masalah dengan Fattah, dan sama kepada semua pejabat lainnya,”tukas Fachrori.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images