iklan
Meski direncanakan sebagai pelabuhan modern, kondisi pelabuhan Sabak hari ini seolah mati suri. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan itu taklah seramai dulu.

Pelabuhan yang dulunya digadang-gadangkan menjadi pelabuhan Samudera, kini menjadi motor penggerak ekonomi di kawasan Jambi bagian timurpun tak bisa. Masa keemasan pelabuhan itu seolah berlalu, seiring berakhirnya jabatan Gubernur H Zulkifli Nurdin, putra Tanjungjabung Timur beberapa tahun lalu. Kini yang tertinggal, hanya dugaan kasus proyek fiktif di pelabuhan itu. Kejaksaan Tinggi Jambi (Kejati) menemukan adanya anggaran Rp 60 miliar untuk pembangunan pelabuhan itu. Tapi yang bisa dipertanggungjawabkan hanya sekitar Rp 2,7 miliar.


Di pelabuhan itu, saat ini tak ada fasilitas pendukung seperti listrik. Bahkan akses jalan banyak yang rusak. Tidak itu saja, beberapa bangunan kini sudah mulai tertutup semak belukar.


Fungsi pelabuhan Sabak tersebut hilang setelah jembatan Sabak terbangun. Dan masyarakat lebih memilih meggunakan jalur darat untuk mengangkut komoditas pertanian.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images