Anggota DPRD Provinsi Jambi meminta agar PT PLN memberikan kepastian, hingga kapan pemadaman bergilir dilakukan. Hal ini disebutkan oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno (BBS), Senin (17/6).
"Pengurangan, pemeliharaan, kami minta disampaikan dan jangan membiarkan berlarut. Kapan kepastian ini akan selesai, pemeliharaan kapan selesai," katanya dimintai komentarnya.
Dia juga menegaskan, karena sudah dilakukan pemeliharaan ini, diharapkan agar selama bulan puasa nanti tak ada lagi pemadaman bergilir. Pasalnya, dia menilai, itu akan mengganggu aktifitas masyarakat yang menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.
"Kami juga mewanti agar selama Ramadan jangan mati lampu, jangan sampai merugikan masayarakat. Kami minta agar disampaikan pengurangan itu terjadi dan sampai sejauh mana pengurangan dan pemeliharaan sampai sejauh mana agar masyarakat tak bertanya-tanya," ungkapnya.
"Ini kan masyarakat banyak bertanya-tanya dan banyak merugikan. Saya sudah kontak juga PLN, mereka minta maaf atas pengurangan daya itu," sambungnya.
Oleh karenanya, dia meminta agar pihak PLN proaktif memberikan kepastian soal pemadaman ini kepada masyarakat. Dia menilai, listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
"PLN harus konfirmasi, proaktif menyelesaikan. Jangan banyak komplain dari masyarakat soal listrik mati. Setengah jam mati, lalu hidup lagi. Kan malah merusak alat elektronik," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
"Pengurangan, pemeliharaan, kami minta disampaikan dan jangan membiarkan berlarut. Kapan kepastian ini akan selesai, pemeliharaan kapan selesai," katanya dimintai komentarnya.
Dia juga menegaskan, karena sudah dilakukan pemeliharaan ini, diharapkan agar selama bulan puasa nanti tak ada lagi pemadaman bergilir. Pasalnya, dia menilai, itu akan mengganggu aktifitas masyarakat yang menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.
"Kami juga mewanti agar selama Ramadan jangan mati lampu, jangan sampai merugikan masayarakat. Kami minta agar disampaikan pengurangan itu terjadi dan sampai sejauh mana pengurangan dan pemeliharaan sampai sejauh mana agar masyarakat tak bertanya-tanya," ungkapnya.
"Ini kan masyarakat banyak bertanya-tanya dan banyak merugikan. Saya sudah kontak juga PLN, mereka minta maaf atas pengurangan daya itu," sambungnya.
Oleh karenanya, dia meminta agar pihak PLN proaktif memberikan kepastian soal pemadaman ini kepada masyarakat. Dia menilai, listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
"PLN harus konfirmasi, proaktif menyelesaikan. Jangan banyak komplain dari masyarakat soal listrik mati. Setengah jam mati, lalu hidup lagi. Kan malah merusak alat elektronik," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)