KUALATUNGKAL, Musim panas dan kemarau panjang yang sudah terjadi beberapa bulan terakhir, mengakibatkan timbulnya puluhan titik api yang ada di wilayah Tanjab Barat khususnya di Kecamatan Bramitam dan Betara.
Titik api yang timbul akibat pembukaan lahan di musim kemarau oleh warga yang membuka lahan pertanian, bahkan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan pihak kehutanan menyatakan siaga satu dan full power dalam menangani kebakaran lahan tersebut. "Kami menyatakan siaga satu dan full fower, dalam menangani kebakaran lahan," jelas Ir H. Erwin.
Dikatakannya, dalam rangka menunjang operasional di lapangan, pihaknya sudah membuat posko di Muntialo tepatnya di Lapangan Pramuka dengan anggota 30 orang dan menyiapkan empat unit mobil dan enam unit mesin pemadam kebakaran.
‘’Hngga saat ini sudah 31 titik api dari pantauan sejak Maret hingga Juni 2013. Semua titik api sudah tertangani, terutama wilayah Bramitam dan Kecamatan Betara yang mayoritas terbanyak di temukan titik api,’’ papar Mantan Kadishut Tanjab Timur ini.
Dikatakannya, dalam menanggulangi kebakaran di titik api tertentu diantaranya lahan tidur kebun awit dan aksia di bantu juga oleh pihak perusahaan yang ada di Kecamatan Betara. "Kami juga di bantu dari pihak peruhaan yang ada di kecamatan betara, seperti PT WKS, dan Petro China," ujarnya.
Dalam melaksanakan operasional di lapangan , dana sepenuhnya menggunakan dana APBD, tahun 2013. "Operasional penanggulangan kebakaran kawasan lahan masyarakat , dana sepenuhnya dibantu Pemkab melalui APBD, "pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
Titik api yang timbul akibat pembukaan lahan di musim kemarau oleh warga yang membuka lahan pertanian, bahkan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan pihak kehutanan menyatakan siaga satu dan full power dalam menangani kebakaran lahan tersebut. "Kami menyatakan siaga satu dan full fower, dalam menangani kebakaran lahan," jelas Ir H. Erwin.
Dikatakannya, dalam rangka menunjang operasional di lapangan, pihaknya sudah membuat posko di Muntialo tepatnya di Lapangan Pramuka dengan anggota 30 orang dan menyiapkan empat unit mobil dan enam unit mesin pemadam kebakaran.
‘’Hngga saat ini sudah 31 titik api dari pantauan sejak Maret hingga Juni 2013. Semua titik api sudah tertangani, terutama wilayah Bramitam dan Kecamatan Betara yang mayoritas terbanyak di temukan titik api,’’ papar Mantan Kadishut Tanjab Timur ini.
Dikatakannya, dalam menanggulangi kebakaran di titik api tertentu diantaranya lahan tidur kebun awit dan aksia di bantu juga oleh pihak perusahaan yang ada di Kecamatan Betara. "Kami juga di bantu dari pihak peruhaan yang ada di kecamatan betara, seperti PT WKS, dan Petro China," ujarnya.
Dalam melaksanakan operasional di lapangan , dana sepenuhnya menggunakan dana APBD, tahun 2013. "Operasional penanggulangan kebakaran kawasan lahan masyarakat , dana sepenuhnya dibantu Pemkab melalui APBD, "pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)