KUALATUNGKAL, Proyek pengadaan crane tangga yang menelan anggaran ratusan juta dengan melakukan kontrak kerja sama dengan perusahan mobil hasilnya sangat tidak memuaskan. Pasalnya crane tangga yang baru saja dipesan langsung patah dan tidak bisa dipergunakan.
Anggota Komisi II DPRD Tanjab Barat, Jamal Darmawan, menilai spefikasi yang dalam kontrak itu tidak sesuai, sehingga tidak mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan. ‘’karenanya, saya meminta kepada Pemkab Tanjab Barat untuk meninjau kembali kontrak kerja sama dengan perusahan mobil, karena disitu sudah terlihat bahwa pekerjaan yang tidak berkualitas,’’ tandasnya.
Terkait kejadian ini, Jamal juga mempertanyakan kinerja Kabag Aset Setda Tanjabbar. Disebutkan Jamal, hendaknya dalam proyek pengadaan jangan salah dalam memilih rekanan, serta jangan hanya semata mencari keuntungan tanpa memikirkan kualitas dari barang. “Itu pelajaran bagi pengguna anggaran jangan main-main dengan proyek, nanti bisa berurusan dengan pihak hukum, “ pungkasnya.
Sementara Kabag Aset Setda Tanjab Barat, Hermansyah mengakui crene baru saja diantarkan pihak perusahaan. "Belum di ujicoba sudah patah. Kami akan lakukan revisi ulang spek dan kontraknya," sebutnya.
Menurut informasi dari pihak perusahaan mobil, akunya, crane sudah diuji coba di Jakarta, namun kalau melihat kondisi barangnya seperti ini tidak bisa diterima dan mesti diganti dengan yang baru. "Yang jelas kami tidak mau barang seperti ini. Belum apa-apa sudah rusak,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
Anggota Komisi II DPRD Tanjab Barat, Jamal Darmawan, menilai spefikasi yang dalam kontrak itu tidak sesuai, sehingga tidak mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan. ‘’karenanya, saya meminta kepada Pemkab Tanjab Barat untuk meninjau kembali kontrak kerja sama dengan perusahan mobil, karena disitu sudah terlihat bahwa pekerjaan yang tidak berkualitas,’’ tandasnya.
Terkait kejadian ini, Jamal juga mempertanyakan kinerja Kabag Aset Setda Tanjabbar. Disebutkan Jamal, hendaknya dalam proyek pengadaan jangan salah dalam memilih rekanan, serta jangan hanya semata mencari keuntungan tanpa memikirkan kualitas dari barang. “Itu pelajaran bagi pengguna anggaran jangan main-main dengan proyek, nanti bisa berurusan dengan pihak hukum, “ pungkasnya.
Sementara Kabag Aset Setda Tanjab Barat, Hermansyah mengakui crene baru saja diantarkan pihak perusahaan. "Belum di ujicoba sudah patah. Kami akan lakukan revisi ulang spek dan kontraknya," sebutnya.
Menurut informasi dari pihak perusahaan mobil, akunya, crane sudah diuji coba di Jakarta, namun kalau melihat kondisi barangnya seperti ini tidak bisa diterima dan mesti diganti dengan yang baru. "Yang jelas kami tidak mau barang seperti ini. Belum apa-apa sudah rusak,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)