iklan
MUARASABAK, Sejak tiga bulan terakhir ini, harga pinang di Tanjab Timur kembali jatuh di pasaran. "Harga jual pinang kualitas sedang perkilonya Rp 2000, sebelumnya perkilo seharga Rp 3000. Sedangkan untuk kualitas pinang yang tergolong bagus, perkilo Rp 2500, padahal sebelumnya harga pinang kualitas bagus perkilo bisa mencapai Rp 3500," katanya Dargo, petani pinang di Desa Lagan Ulu Kecamatan Geragai, kemarin (10/7).

Dikatakannya, jatuhnya harga pinang saat ini bila dipersentasekan terjadi penurunan sebanyak 30 persen tiap kilonya. Dengan jatuhnya harga pinang, dia bersama petani pinang lainnya mengalami penyusutan pendapatan.

"Kebutuhan dapur kami otomatis terganggu. Apalagi kebutuhan sembako juga mengalami peningkatan harga," keluhnya.

Walaupun harga pinang jatuh, tambahnya, dia dan petani lain terpaksa harus menjual pinang dengan harga murah. Pertimbangannya, bila pinang ditumpuk terlalu lama ikut mempengaruhi kualitas pinang itu sendiri. "Akibatnya kualitas pinang memburuk, dan harga jual pinang ikut bertambah jatuh bila disimpan lama," tuturnya.

Dia berharap ada upaya dari Pemkab untuk bisa menstabilkan harga jual pinang di Tanjab Timur. Apalagi jatuhnya harga jual pinang rutin terjadi setiap memasuki bulan suci Ramadan. "Kalau Pemkab ikut campur dalam masalah harga pinang kan tidak ada permainan harga ditingkat tengkulak pinang," jelasnya.

Terpisah, Haris --tengkulak di Tanjab Timur, mengungkapkan jatuhnya harga jual pinang lebih disebabkan ekspor pinang yang mengalami kendala. Dia mencontohkan seperti negara Afghanistan dan India yang memang telah mengurangi permintaan pinang dari pengusaha pinang di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi. "Saya juga ikut mengalami dampak, karena pendapatan saya ikut menurun dalam beberapa bulan terakhir," beber Haris. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait