iklan
KUALATUNGKAL, Pemkab Tanjabbar hingga saat ini masih menunggu jawaban penambahan tabung gas bersubsidi ukuran 3 kilogram sebanyak 85.000 tabung. Pasalnya, penambahan itu sangat dibutuhkan untuk melaut ratusan nelayan yang membutuhkan penambahan tabung gas bersubsidi. Ini menyusul dikucurkannya oleh pemerintah pusat berupa bantuan konverter kit yang membutuhkan banyak tabung gas supaya nelayan yang menggunakan konverter dari pemerintah itu bisa beroperasi. “Kami masih menunggu ada jawaban dari pihak Hiswana migas minta penambahan elpiji 3 kilogram yang bersubsidi itu sebanyak  85 ribu,’’ ujar Kadis ESDM Tanjabbar, Yon Heri.

Dijelaskan, Tanjabbar menjadi daerah percontohan dari kementerian ESDM dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia penggunaan mesin konverter yang berfungsi mengalihkan kapal menggunakan mesin berbahan bakar BBM solar digantikan dengan bahan bakar gas. Sebab itulah, nelayan Tanjabbar saat ini membutuhkan lebih banyak pasokan tabung gas elpiji ukuran tiga kilo untuk mengoperasikan kapal mereka.

‘’Kalau mesinnya ada, tapi bahan bakar tabung gas nya susah didapat ya percuma juga,” kata Indra warga Kampung Nelayan, Kualatungkal yang kesehariannya mengandalkan pendapatan keluarganya dari melaut.

Seperti diketahui,  Wakil Menteri (ESDM) Republik Indonesia belum lama ini berkunjung ke Kabupaten Tanjabbar guna membagikan bantuan mesin konverter tabung gas bagi para nelayan yang mengalami kesulitan bahan bakar pasca kenaikan harga BBM Solar. Bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 300 unit, dan ditambah dengan 200 unit bantuan dari Petrochina berasal dari dana CSR.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images