iklan Karen Agustiawan
Karen Agustiawan
Meski diproyeksikan akan ada kenaikan permintaan akan BBM jenis premium, Pertamina berani menjamin stok BBM aman. Bahkan pihak Pertamina meminta kepada pihak SPBU untuk menyiapkan sejumlah dana guna membeli BBM.

PENAMBAHAN KUOTA NASIONAL
Premium : 80.926 KL
H-10 : 91.830
H-5 : 107.277
H-4 : 105.502

‘’ SPBU mempersiapkan uang setoran BBM. Sehingga, pihak Pertamina bisa terus memberikan suplay BBM untuk SPBU tersebut,’’ ungkap Arif Wahyu, Sales Representatif BBM Pertamina Jambi, kepada harian ini, baru-baru ini.

Dikatakannya, untuk memenuhi permintaan SPBU,  pihaknya juga ada catatan. “Misalnya H-7 kan permintaan solar harusnya menurun, karena dengan rest area dari Dinas Perhubungan. Jadi truk angkutan yang besar itu yang bukan bawa sembako, BBM dan logistik itu tak boleh jalan sampai H+7,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga punya optimisme yang sama.

"Pak Menteri sudah percaya dan yakin Pertamina bisa mengantisipasi pasokan ketersediaan pasokan BBM," ucap Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan usai acara 'Saur On The Road' di Depot Plumpung, Jakarta.

Beberapa minggu sebelumnya, Dahlan memang sudah mengecek ke Pertamina guna memastikan ketersediaan dan kesiapan Pertamina terkait pasokan BBM selama mudik dan lebaran. Dikatakan Karen, bekas Dirut PLN itu justru khawatir soal penjarahan minyak.

"Pak Dahlan khawatir soal penjarahan minyak dan dia minta masalah itu harus segera dapat diselesaikan oleh instansi," ungkap Karen.

Dikatakannya, Pertamina terus menjaga stok BBM dan LPG Nasional dalam kondisi aman selama arus mudik dan balik Idul Fitri dengan rata-rata stok Premium 17,45 hari, minyak solar 21,27 hari, avtur 27,63 hari, Pertamax 40,89 hari, Pertamax Plus 37,62 hari dan LPG 14,6 hari,".

Sementara, estimasi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-5 dan puncak arus balik pada H+4. Nah dalam rentang waktu tersebut, pasokan premium telah ditambah oleh Pertamina. Namun, untuk BBM jenis Solar justru diperkirakan akan mengalami penurunan 4,9 persen dari rata-rata harian normal 40.626 KL, menjadi 38.628 KL.

"Kalau untuk puncak arus mudik H-5 Premium akan meningkat sekitar 33 persen dari rata-rata konsumsi normal yakni 107.277 dan puncak arus balik pada H+4 meningkat 30 persen dari rata-rata konsumsi normal sekitar 105.502 KL," tutur Karen.


sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images