iklan DIBLOKIR: Camat Jambi Timur (pakai peci) bernegosiasi dengan Warga RT 07
Kelurahan Sijenjang, Jambi Timur yan memblokir ruas jalan Raden Patah karena mengalami kerusakan cukup parah.
DIBLOKIR: Camat Jambi Timur (pakai peci) bernegosiasi dengan Warga RT 07 Kelurahan Sijenjang, Jambi Timur yan memblokir ruas jalan Raden Patah karena mengalami kerusakan cukup parah.
Warga RT 07 Kelurahan Sijenjang, Jambi Timur kembali memblokir ruas jalan Raden Patah sepanjang kurang lebih 100 meter, kemarin (02/08).

Sama seperti kejadian sebelumnya, pemblokiran ini dilakukan karena kerusakan ruas jalan tersebut sepanjang 4 kilo meter belum diperbaiki. Padahal sebelumnya, warga menuntut tanggung jawab perusahaan yang sering melewati ruas jalan tersebut.

Menurut warga, kerusakan jalan ini karena sering dilalui oleh mobil-mobil dengan tonase besar dan tidak sesuai dengan kapsitas jalan. Warga juga menuntut kepada pemerintah agar jalan tersebut cepat diperbaiki. Karena jalan yang rusak tersebut sudah tiga kali menelan korban jiwa.
‘’Kami sudah tigali melakukan demo untuk menuntut perbaikan jalan ini, namun belum ada tanggapan yang serius oleh pemerintah,’’ ujar salah seorang warga.

Warga juga menyesalkan tindakan pemerintah yang lebih mengutamakan perbaikan jalan yang belum begitu parah kerusakaannya ketimbang jalan yang sudah rusak parah.

Camat Jambi Timur Rido yang hadir di lokasi, mengatakan, perushaan sudah mengumpulkan dana CSR-nya  perusahaan untuk perbaikan jalan tersebut. Tetapi setelah terkumpul, dananya hanya mencapai  Rp 570 juta.

‘’Dana ini tidak cukup untuk membenahi jalan yang rusak sepanjang 4 Km di RT 07 ini,’’ sebutnya.

Jalan ini, kata Rido, harus direhab total. Karena dari Simpang Niam sampai Hoktong itu kan cukup panjang, jadi membutuhkan dana yang tidak sedikit. ‘’Jika dengan hanya dana Rp 570 juta saja itu tidak akan cukup. Kalau pun dipaksakan dengan hanya diperbaiki setengah-setengah, maka akan percuma saja. Maka dari itu pemerintah hanya memperbaiki jalan yang ada di Kelurahan Sijinjang Dalam,’’ jelasnya.

Mendengar hal tersebut, warga mengatakan akan tetap memblokir jalan,  khususnya untuk kendaraan berat sampai jalan ini diperbaiki. Namun tidak untuk kendaraan pribadi.
Di bagian lain, Dinas Pekerjaan Umum (PU) menargetkan realisasi proyek fisik jalan di Binamarga (jalan kota) dan Cipta Karya (jalan lingkungan) di Kota Jambi selesai hingga 3 bulan ke depan atau Oktober mendatang.

Hal ini dikatakan Kabid Cipta Karya Mahruzar ST, kepada Koran ini saat dikonfirmasi Jum’at kemarin (02/8).

‘‘Pelaksanaan realisasi fisik baru berjalan sekitar satu bulan yang lalu, target kita untuk Cipta Karya selesai September, sedangkan Binamarga kita targetkan selesai Oktober,’‘ ujar Mahruzar.

Lebih lanjut, dikatakannya, Dinas PU sebelum lebaran ini menargetkan realisasi proyek berjalan hingga 30 persen, meski saat ini diakuinya relaisasi proyek baru mencapai 20 persen.

‘‘Lebaran ini kita targetkan 30 persen, kan saat ini proses tender dan pekerjaannya sudah berjalan,’‘ jelasnya.

‘‘Kondisi saat ini kita memang belum mencapai 30 persen, kita baru mencapai 20 persen,’‘ tambahnya.

Ditanyakan berapa ruas jalan binamarga dan cipta karya yang ditangani dinas PU secara keseluruhan, dia menyebutkan untuk cipta karya atau jalan lingkungan yakni sekitar 254 ruas jalan. Sedangkan jalan binamarga atau jalan Kota yakni 33 ruas jalan untuk rehab, dan ada 39 ruas jalan pembangunan.

Untuk anggaran sendiri, Mahruzar mengatakan untuk jalan cipta karya dan juga bina marga memiliki anggaran yang berbeda yakni Rp 30,2 Miliar (M) untuk cipta karya, sedangkan binamarga yakni untuk rehab Rp 17,5 M dan untuk pembangunan Rp 20,9 M.
‘‘Anggaran tersebut termasuk juga untuk pengawasannya,’‘ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images