iklan
Pada puncak musim kemarau ini, titik hotspot mulai bermunculan. Setidaknya, saat ini ada sebanyak 37 titik hot spot atau titik api yang terpantau berada di wilayah Provinsi Jambi.

Menurut Kurnianingsih, Koordinator Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, titik api itu terpantau oleh satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) pada hari Minggu (25/8) lalu.

Jumlah ini meningkat drastis dari jumlah sebelumnya pada hari Sabtu lalu yang hanya berjumlah 6 titik api yang terpantau. Dikatakanya, titik api tersebut berada di seluruh daerah dalam Provinsi Jambi, seperti Batanghari, Muaro Jambi, Tebo, Merangin, Bungo, Tanjung Jabung Barat, dan juga Tanjung Jabung Timur.

Sementara itu, sambungnya, berdasarkan hasil pengamatan melalui satelit Terra atau Aqua, kemarin (26/8) terpantau sebanyak 9 titik api yang terlihat muncul di wilayah Muaro Jambi. “Di Kumpeh sebanyak dua titik, Sarolangun di Pauh 1 titik dan di Tebo 6 titik yakni masing-masing Tebo ilir 1 titik dan Tebo Ulu 5 titik,” sebutnya.

Disebutkannya meski titik api sudah terpantau bermunculan, BMKG Jambi belum mendeteksi adanya kabut asap. "Memang hasil pengamatan melalui satelit terpantau titik api, namun belum terdeteksi terjadinya kabut asap," sebutnya.

Sejauh ini, pihaknya belum mendeteksi terjadinya kabut asap, apalagi kabut asap yang sampai mengganggu penerbangan. "Belum berpengaruh," sebutnya.

Kurnianingsih mengatakan keadaan cuaca di Jambi Bulan Agustus ini bakal kering dan minim hujan. Dia menyebutkan selain kering, kecepatan angin juga meningkat yakni 10-15 knot, sementara sebelumnya kecepatan angin yakni 5-10 knot.

Meski begitu Kurnianingsih menyebutkan kondisi angin yang bertiup dari wilayah tenggara, selatan dan juga timur Jambi bisa menyebabkan adanya kabut asap di Jambi apabila dari berbagai arah tersebut terjadi kebakaran yang mengakibatkan adanya asap.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images