iklan USUT TUNTAS: Harimau Sumatera yang berada di Taman Rimba Jambi. Gubernur Jambi HBA me­minta pihak terkait mengusut tuntas kasus kematian satwa Taman Rimba Jambi.
USUT TUNTAS: Harimau Sumatera yang berada di Taman Rimba Jambi. Gubernur Jambi HBA me­minta pihak terkait mengusut tuntas kasus kematian satwa Taman Rimba Jambi.
Kematian 2 ekor singa bernama Gebo dan Sonia beserta 1 harimau Sumatera berumur 9 tahun bernama Peter membuat Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) gerah. Dia kesal dengan pengawasan yang ada di kebun binatang Taman Rimba.

HBA meminta, persoalan ini diusut tuntas hingga diketahui siapa pelaku yang meracuni satwa koleksi kebun binatang ini. Apalagi, Gebo dan Sonia belum lama didatangkan dari taman safari. “Kita minta usut tuntas,” tegas Gubernur kepada wartawan, kemarin.

Dia mengaku, dirinya baru menerima laporan soal matinya harimau dan singa tersebut. Sesuai yang diberitakan, katanya, laporan kepada dirinya juga ada 1 ekor harimau dan 2 ekor singa yang mati. “Laporan dari kepala UPTD (Kebun Binatang, red) katanya diracun. Itu perlu dicurigai, apakah orang dalam atau bagaimana,” sebutnya.

Pengawasan taman rimba sendiri diakuinya masih lemah. Hal ini menjadi pertanyaan. Mengapa bisa harimau dan singa yang ada di kebun binatang bisa mati mendadak dan diracun jika pengawasan selama ini diperketat.

“Apakah masyarakat dari luar sengaja membawa makanan yang beracun ke dalam. Saya sayangkan sekali ini. terutama dua ekor singa yang baru didatangkan dari taman safari ditukar dengan harimau liar milik kita yang diberikan dua ekor kepada mereka (tama safari, red). Ini kan luar biasa, malah singanya mati. Kita akan kejar ini,” ujarnya.

Lalu, apakah ada sanksi nantinya kepada pengelola taman rima? Dia mengatakan tentunya akan ada sanksi kepada pihak yang bertanggung jawab di taman rimba. “Kita akan lihat siapa yang kena. Bisa dipidana apalagi kalau ada diketahui orangnya. Itu kan binatang langka. BKSDA bisa lapor ke Polisi,” ketusnya.

Bahkan, dirinya mengatakan, akan mengevaluasi jajaran yang berwenang di pengelolaan kebun binatang taman rimba itu. “Nanti kita evaluasi pengelola disana. Ada indikasi orang dalam apa iya atau tidak itu nanti kita lihat,” ungkapnya.

Dia menilai, memang harus ada pembenahan yang dilakukan di taman Rimba. Utamanya soal pengawasan. Seperti diketahui, satpam taman rimba hanya ada 1 orang saja. “Sistim akan diperbaiki. Padahal taman rimba itu sudah lumayan pendapatannya sampai Rp 1 miliar lebih. Kalau dikelola dengan baik maka akan meningkat pendapatannya. Tahu-tahu ada masalah baru lagi,” keluhnya.

Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah saat dikonfirmasi kemarin (27/8) mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan cek kelapangan terkait kasus tersebut. “Petugas masih melakukan cek lapangan. Saat ini masih pengumpulan data,” katanya.

Dikatakan  Almansyah, terkait kasus kematian sepasang singa dan seekor harimau tersebut belum ada laporan resmi akan tetapi walaupun belum ada laporan resmi, Almansyah mengatakan pihaknya tetap melakukan puldata terkait kasus ini. "Kita masih menunggu laporan resmi. Bisa saja nantinya polisi membuat laporan, atau BKSDA langsung," kata Almansyah.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images