iklan
Program City Gas yakni penyaluran gas langsung ke rumah-rumah warga hingga saat ini tak kunjung dilaunching. Menurut pengakuan dari salah satu warga di kawasan Kebun Kopi, Kelurahan Thehok, dia merupakan salah satu penerima program ini.

“Memang sampai sekarang belum bisa dinikmati. Walau pipa jaringan untuk menyalurkan gas ke rumah sudah terpasang sejak lama. Kami masih menunggu saja,” katanya kepada harian ini, kemarin.

Madian Saswadi, Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi belum lama ini mengakui jika dia juga merupakan salah satu penerima program ini. “Memang ada beberapa pipa yang masih bocor, hasil pengetesan dari pihak pelaksananya. Kan sebelum disalurkan dicek dulu sama petugas di lapangan, kontraktornya. Ternyata ada beberapa pipa masih bocor dan ditandai,” ujarnya.

Sementara itu, Bambang Bayu Suseno (BBS) yang dimintai pendapatnya kemarin menyatakan, jika pemerintah harus menggencarkan sosialisasi pelaksanaan program ini. pasalnya, program city gas ini tak main-main. Jika terjadi kesalahan bsia memakan korban nantinya.

“Sosialisasi dan tes dulu kesiapannya terhadap jalur pipa ini. Kalau asal-asalan bahaya juga. Kalau layak dan dicoba oleh tim verifikasi kelayakan baru bisa launching, sepanjang ada kelayakan. Ya uji coba dan sosialisasi paling penting,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan adanya kebocoran dalam pipa penyaluran, dia meminta pihak yang bertanggung jawab melakukan perbaikan. “Kalau dipercobaan ada keluhan jangan ada launching dulu. Kita akan panggil ESDM untuk melihat kontrak dan kesiapannya. Yang paling penting prgramnya tak berbahaya dan tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat ya tak masalah. Namun kalau ada persoalan keselamatan itu jangan terjadi. Ini yang penting. Sosialisasi paling penting,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, perlaksanaan City gas ini terhalang oleh belum ditandatanganinya perjanjian kerjasama PT JII dan PetroChina. Kerjasama ini terkait dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). “Ini kan mandeg, jadi kalau launching kalau mandeg ya tidak mungkin dilakukan,” kata BBS.

Sementara itu, Ketua fraksi Gerakan keadilan DPRD Provinsi Jambi, Syahbandar mengatakan, program city gas ini mirip dengan program konversi minyak tanah ke gas. “Ada kebocoran harus cepat diatasi. Kalau lambat berarti tak siap untuk melaksanakannya. Oleh karenanya, niat yang baik diimbangi kesiapan pihak di daerah yang terkait. Kalau ada kendala atau halangan ya disampaikan ke masyarakat dan pusat. Jangan program pusat yang dicanangkan diterima saja. Kalau ada yang bocor disiapkan. Menjelang launching ya diperbaiki dulu,” tegasnya.

Jangan sampai, katanya, setelah adanya korban baru lah pemerintah memberikan banyak alasan kepada masyarakat. “Jangan makan korban dulu baru mengeluarkan lagu lama. Kesiapan pemerintah melaksanakan harus cepat. Kalau ada laporan ya tindak lanjuti. Ini gas bukan pipa air ledeng. Ini kaitannya dengan nyawa. Kalau berjalan dan lemahnya dimana, diatasi ke depan jangan begini lagi,”  tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images